Lumajang,- Di penghujung Tahun 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang meningkatkan antisipasi rutinitas erupsi Gunung Semeru. Selama beberapa tahun terakhir, siklus erupsi Semeru kerap terjadi menjelang tutup tahun.
Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastadi mengatakan, sosialisasi kebencanaan kepada masyarakat digalakkan mengingat saat akhir tahun aktivitas Gunung Semeru mengalami peningkatan, baik dalam bentuk awan panas guguran (APG) maupun erupsi.
“Kita semua berharap tahun ini tidak ada erupsi di Gunung Semeru. Tapi kita tidak bisa hanya berharap. Harus ada upaya kesiapsiagaan seperti yang dilakukan hari ini,” kata Patria, Rabu (6/12/23).
Selain itu, kata dia, masyarakat sekitar Gunung Semeru diimbau untuk terus selalu siap siaga. Sebab, jika terjadi banjir lahar ataupun APG masyarakat bisa segera mengevakuasi diri sejak dini.
Menurut Patria, pengetahuan mitigasi bencana wajib dimiliki warga yang tinggal di beberapa wilayah sepanjang lereng Gunung Semeru.
Sebab, beberapa bulan lalu, BPBD Lumajang telah menambah alat early warning system (EWS) di beberapa titik zona merah Gunung Semeru.
“Sejauh ini, praktis dengan adanya penambahan, wilayah zona merah erupsi Gunung Semeru sudah dipasang lebih dari 4 alat EWS,” beber dia.
Dengan adanya penambahan EWS ini, tentu sangat memudahkan masyarakat untuk mendeteksi dini datangnya bencana banjir lahar hujan Semeru.
“EWS yang terpasang di beberapa titik di kawasan Gunung Semeru masih berjalan sangat baik. Sehingga jika ada banjir lahar dingin Gunung Semeru, dapat dengan mudah di deteksi,” pungkasnya.
Penulis Asmadi