Probolinggo,- Warga Hindu Suku Tengger di kawasan Gunung Bromo sebentar lagi akan merayakan tradisi Wulan Kapitu. Agar mereka bisa menjalani tradisi ini dengan tenang, maka akses pintu masuk menuju kawasan wisata akan ditutup beberapa hari.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo, Bambang Soeprapto mengatakan, Wulan Kapitu merupakan momen yang disucikan masyarakat Tengger.
Pada bulan ini, para sesepuh Tengger melakukan ‘laku puasa putih’, dengan tujuan menahan perilaku atau sifat keduniawian untuk lebih mendepatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Pencipta.
Maka untuk menghargai tradisi tersebut, PHDI Kabupaten Probolinggo menggelar rapat bersama instansi terkait. Intinya, akan dilakukan penutupan wisatawan Bromo selama dua tahap.
“Tahap pertama dilakukan pada Selasa-Rabu (12-13/12/23) dimulai pukul 16.00 WIB sedangkan penutupan tahap kedua dilakukan pada Selasa-Rabu (9-10/1/24) dimulai 16.00 WIB, dan penutupan ini dilakukan 24 jam,” ujar Bambang, Jum’at (8/12/23).
Maka sesuai hasil rapat, diputuskan wisata Gunung Bromo akan ditutup sesuai jadwal. Penutupan ini dilakukan karena beberapa lokasi akan digunakan untuk kegiatan peribadatan.
“Jadi sesuai jadwal maka wisata Gunung Bromo akan di tutup, sehubungan dengan beberapa lokasi akan digunakan untuk kegiatan saat Wulan Kapitu,” kata Bambang.
Salah satu pelaku wisata Bromo, Khoirul Umam mengatakan, penutupan Wisata Bromo ini sebelumnya telah diumumkan diantaraya melalui media sosial. Sehingga wisatawan yang hendak berkunjung pada tanggal tersebut dapat mengatur kembali jadwalnya.
“Sudah banyak wisatawan yang tahu tentang penutupan ini, namun nantinya jika ada wisatawan yang booking pada tanggal tersebut saya arahkan untuk mengubah jadwal kunjungn,” ujar Umam. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim