Lumajang,- Puncak Hari Jadi Lumajang (Harjalu) yang ke-768 digelar di Alun-Alun Lumajang, pada Jumat (15/12/2023).
Rombongan Pj Bupati bersama Forkopimda Lumajang berjalan kaki dari Pendopo Arya Wiraraja menuju Alun-alun Lumajang dengan arak-arakan pasukan bak kerajaan.
Pj. Bupati Lumajang Indah Wahyuni atau Yuyun mengatakan, prosesi Harjalu ke-768 menceritakan soal penobatan Raja Lumajang yang tertulis dalam Prasasti Mula Malurung pada lempeng VII a baris 1-3.
Dalam naskah kuno tersebut tertulis ‘Siro Nararya Kirana saksat atmadja nira Nararya Sminingrat pinratista juru Lamajang, pinasangaken jagat palaka, ngkaning nagara Lamajang’.
Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, adalah: beliau Nararya Kirana semata-mata putra beliau Nararya Sminingrat, ditetapkan sebagai juru di Lamajang, dipasangkan menjadi pelindung dunia di negara Lamajang.
Menurut Yuyun, naskah kuno tersebut juga menceritakan sesosok raja Lamadjang yang pada saat itu telah menerima amanah untuk menjaga negara Lumajang.
“Amanat dan semangat itu perlu kita jaga dan teruskan untuk pembangunan dan pengembangan Kabupaten Lumajang,” ujarnya.
Disamping menjaga amanah, dari raja terdahulu, kata Yuyun, Kabupaten Lumajang harus meningkatkan sektor-sektor yang bisa berdaya saing dengan beberapa wilayah yang ada di Indonesia.
“Untuk itu, campur tangan dari berbagai lapisan masyarakat itu sangat perlu. Karena, dari mereka Kabupaten Lumajang bisa mengalami peningkatan, baik sumberdaya manusia, keamanan, birokrasi dan tatakelola,” jelasnya.
“Selain itu, saya ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh jajaran forkopimda, yang telah bekerjasama untuk mensukseskan acara harjalu yang ke-768 ini,” imbuh dia. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moch. Rochim