Probolinggo,- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo berkomitmen untuk menekan angka kecelakaan di perlintasan tanpa palang pintu salah satunya, dengan membangun pos perlintasan kereta api (KA).
Menjelang pergantian tahun, Minggu (31/12/2023), Pos Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 17 Di Desa Kerpangan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo diresmikan.
Peresmian pos perlintasan kereta api JPL 17 ini ditandani dengan pengguntingan pita oleh Pj. Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto, yang juga didampingi Forkopimda setempat serta sejumlah perwakilan PT. KAI Daop 9 Jember.
Pj Bupati mengatakan, permasalahan perlintasan sebidang ini menjadi fokus semua pihak mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga Polda Jawa Timur, dan juga instansi vertikal.
“Permasalahan ini ada kaitannya dengan keselamatan dan nyawa, karena sudah banyak kasus kecelakaan di perlintasan sebidang di wilayah Kabupaten Probolinggo, maupun di daerah lain,” ujar Ugas.
Sementara, Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo, Edy Sunaryo mengungkapkan, saat ini total di Kabupaten Probolinggo terdapat 40 JPL kereta api.
Terinci, lima JPL dikelola PT. KAI, satu JPL underpass dan 34 JPL menjadi tanggung jawab Pemkab Probolinggo.
“Dari rincian 34 JPL tersebut, satu JPL yakni, JPL 19 ditutup, dua JPL liar, sedangkan 14 JPL yang sudah mendapat rekomendasi dari DJKA 8 JPL sudah terbangun pos perlintasan menggunakan APBD Kabupaten Probolinggo serta APBD Provinsi Jatim,” ujarnya.
Sementara tiga JPL akan dibangun oleh Baltek Perkeretaapian Kelas 1 Surabaya tahun 2024, kemudian menyusul dari tiga JPL sisa yang belum terbangun, direncanakan satu JPL akan dibangun tahun 2024 menggunakan APBD Kabupaten Probolinggo.
Sedangkan 17 JPL lainnya yang belum terbangun masih menunggu proses rekomendasi dari Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA).
“Dari jumlah tersebut ada empat kecamatan yang dilalui perlintasan kereta api, terdiri di Kecamatan Tongas delapan titik, Kecamatan Sumberasih delapan titik, Kecamatan Leces 23 titik, dan di Kecamatan Tegalsiwalan satu titik,” ucap Edy.
Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana mengatakan, di wilayah Kabupaten Probolinggo sendiri terdapat selama tahun 2023 terdapat lima kasus kecelakaan kereta api di perlintasan sebidang dengan 11 korban meninggal serta empat luka.
Sehingga ada upaya-upaya untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang di antarnya pelebaran jalan, pemasangan palang pintu dan pos perlintasan, pemasangan rambu, sosialisasi, hingga penutupan perlintasan.
“Polres Probolinggo beserta Pemerintah Kabupaten Probolinggo hingga saat ini sudah melakukan upaya terkait penanganan di perlintasan sebidang, salah satunya pembangunan pos jaga perlintasan JPL 17 yang diresmikan, dan ke depan akan kami gencarkan upaya-upaya agar tercipta kondisi aman, kondusif dan sejahtera,” Kapolres menjelaskan. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moh. Rochim