Probolinggo,- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo pada Jumat siang (26/01/24) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada 4.863 Kelompok Penyelengara Pemungutan Suara (KPPS).
Dengan bimtek yang digelar di GOR Kedopok ini, KPPS dapat menguasi mekanisme pemungutan suara.
Ketua KPU Kota Probolinggo, Ahmad Hudri mengatakan, jadi 4.863 KPPS yang telah dilantik ini, nantinya akan bertugas di 669 TPS di 29 Kelurahan di Kota Probolinggo.
Sampai saat ini di setiap TPS belum ada kekurangan petugas KPPS karena KPU Kota Probolinggo sendiri membatasi waktu bagi KPPS yang mengundurkan diri.
“Dengan pembatasan waktu tersebut, mudah-mudahan, tidak ada petugas yang mengundurkan diri karena suatu hal, hingga tanggal 14 Februari 2024,” ujarnya.
Hudri mengatakan, karena adanya perbedaan pada pemilu-pemilu sebelumnya, dengan bimtek petugas KPPS dapat menguasai mekanisme teknis pemungutan dan penghitungan suara.
Selain itu, dengan adanya dukungan teknis seperti laptop, printer, dan alat scan ini dapat mengurangi kesalahan yang menimbulkan konflik.
Selain itu, dengan dukungan teknis ini, petugas KPPS dapat mengurangi kesalahan di tingkat TPS yang menjadi objek konflik, dan perselisihan.
“Salah satu contohnya yakni, salinan cukup ditulis sekali, kemudian discan dan dicetak dan ditandatangani. Tidak seperti pemilu sebelumnya yang harus ditulis beberapa kali,” tandas Hudri.
Sementara Ketua KPU Provinsi Jawa Timur, Choirul Anam mengatakan, ribuan KPPS ini dikumpulkan untuk mengikuti bimtek karena sesuai arahan KPU RI.
Hal ini berbeda dengan Pemilu sebelumnya yang mana hanya ketua KPPS saja yang mendapat bimtek.
“Mengenai kesiapan fisik dan SDM, maka saat proses rekruitmen peserta wajib menyertakan surat sehat, serta pada syarat pendaftaran usia KPPS diutamakan di bawah 55 tahun,” ujarnya.
Anam mengungkapkan, di Jawa Timur ada salah satu wilayah yang menjadi perhatian, khususnya pendistribusian logistik yakni, Kabupaten Sumenep yang memiliki 116 pulau yang semuanya berpenduduk.
“Untuk pendistribusian logistik ini kita sudah berkoordinasi dengan Koarmada II TNI AL, sehingga pendistribusian logistik di 116 pulau tersebut menggunakan kapal milik TNI AL,” paparnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim
