Probolinggo,- Sejumlah warga Tionghoa, jemaat Klenteng Tri Dharma di Jalan WR. Soepratman, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo pada Sabtu (3/02/24) melaksanakan bersih-bersih klenteng.
Kegiatan ini dilakukan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2575 yang jatuh pada Sabtu (10/02/24) mendatang.
Sejak Sabtu pagi, sejumlah umat Tionghoa sibuk bersih-bersih klenteng. Mereka berbagi tugas mulai, membersihkan rupang (patung dewa), mengepel, dan membersihkan ruangan, hingga mengayak abu.
Sekretaris Klenteng Tri Dharma Sumber Naga, Albert mengatakan, bersih-bersih klenteng ini dilakukan menjelang Imlek. Sehari sebelumnya diadakan ritual untuk mengantarkan dewa ke langit.
“Untuk bersih-bersih klenteng ini digelar sejak hari ini hingga seminggu ke depan dengan didahului ritual mengantarkan dewa,” ujarnya.
Albert mengungkapkan, nantinya perayaan Imlek selain umat Tionghoa menggelar ritual, juga akan ada pertunjukan wayang. Hal ini karena klenteng Tri Dharma Sumber Naga juga ada unsur Jawa-nya.
Bersamaan dengan perayaan Imlek tahun ini, Albert berharap semuanya menjadi baik, tak terkecuali saat Pemilu 2024 yang digelar beberapa hari setelah Imlek tepatnya pada tanggal 14 Februari.
“Saya berharap dengan Tahun Naga ini semuanya baik, serta bagi nantinya terpilih di Pemilu 2024 yang menang dan kalah harus toleransi dan saling menghormati,” katanya.
Bersih – bersih Klenteng ini tak hanya dilakukan oleh umat Tionghoa desawa, namun pemuda umat Tionghoa turut serta. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sebagai penerus pengurus Klenteng ini merasa bangga.
Salah satu pemuda Tionghoa, jemaat Klenteng Tri Dharma Sumber Naga mengatakan, keikutsertaannya bersih-bersih klenteng ini selain karena sedang libur kuliah juga tradisi leluhurnya.
“Bersih-bersih klenteng ini merupakan tradisi menjelang Imlek. Selain itu, karena sejak zaman orangtua saya dulu juga bersih-bersih klenteng, sehingga hari ini saya juga ikut, dan yang pasti saya bangga,” ujarnya.
Seperti diketahui Klenteng Tri Dharma Sumber Naga ini mewadahi tiga kepercayaan yakni, Tao, Budha, dan Khonghucu. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Agung Wahyudi