Menu

Mode Gelap
Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

Politik · 5 Feb 2024 18:31 WIB

Jelang Pemilu 2024, Rektorat UNZAH Probolinggo Sebut Kondisi Grassroot Landai Santai


					Kampus Universitas Zainul Hasan (UNZAH) Genggong Probolinggo. (foto: dok) Perbesar

Kampus Universitas Zainul Hasan (UNZAH) Genggong Probolinggo. (foto: dok)

Probolinggo,- Kontestasi politik yang semakin panas menjelang pemilihan presiden 2024, menuntut civitas Akademika Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong Probolinggo, turut angkat bicara.

Mereka mengajak seluruh masyarakat, mahasiswa dan sivitas akademika di lingkungan kampusnya untuk menjaga situasi dan kondisi, serta menghormati perbedaan pilihan politik.

Hal ini disampaikan oleh, Abdul Aziz, Rektor UNZAH Genggong Probolinggo dalam deklarasi damai sivitas akademika, Senin (5/2/2024). Deklarasi itu diikuti oleh seluruh jajaran dosen hingga pegawai kampus.

Dalam deklarasi, Rektor UNZAH Genggong Probolinggo, Abdul Aziz Wahab menyampaikan, kondisi masyarakat dalam menghadapi Pemilu 2024, bisa dibilang santai dan landai.

Masyarakat, menurut Aziz, lebih cenderung menikmati adanya kontestasi tersebut daripada meributkannya.

“Kami meihat masyarakat sangat antusias dalam lemilu ini. Apa yang digambarkan dalam media sosial sejatinya tidak separah demikian,” klaim Aziz.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk turut mensukseskan pemilu dengan menghargai perbedaan pendapat.

Tidak perlu memprovokasi atau bahkan menjatuhkan lawan politik dengan menjelek-jelekkan.

“Kebebasan berpendapat kita hargai dan junjung tinggi sebagai amanat konstitusi, tapi pilihan politik yang beragam juga harus dihormati dan dihargai.

Meskipun terdapat perbedaan pilihan dan preferensi calon presiden, saya ingatkan untuk tidak melakukan kampanye hitam terhadap calon presiden yang tidak disukai,” ujarnya.

Aziz juga mengingatkan pentingnya menjaga silaturahim dan persaudaraan kampus yang dicintai bersama.

Ia berharap agar perbedaan pilihan politik tidak mengganggu atmosfir akademik yang sehat dalam bingkai kebebasan mimbar akademik yang bertanggung jawab.

“Semua civitas akademika mendukung pelaksanaan pemilu yang dilaksanakan secara damai, bermartabat, tanpa provokasi agar pemilu berjalan lancar.

Mari kita menjaga dan dewasa menerima perbedaan pilihan politik dalam suasana kekeluargaan,” tutur dia.

Terakhur, ia mendoakan agar seluruh civitas akademika UNZAH Genggong Probolinggo senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan diberi kekuatan untuk selalu menjadi insan akademis yang bertanggung jawab dalam menjaga keutuhan NKRI dan mengabdi untuk bangsa dan negara. (*)

 

Editor: Mohammad S
Publisher: Agung Wahyudi

Artikel ini telah dibaca 120 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan

21 November 2024 - 18:50 WIB

Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU

21 November 2024 - 18:30 WIB

Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan

21 November 2024 - 14:36 WIB

Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

21 November 2024 - 14:25 WIB

Program Kartu Pupuk Subsidi Paslon 01 Dapat Disoroti Petani Lumajang

21 November 2024 - 14:04 WIB

Bawaslu Kota Probolinggo Petakan 26 Indikator Potensi TPS Rawan

20 November 2024 - 19:08 WIB

KPU Kabupaten Pasuruan Gelar Simulasi Pemungutan Suara Jelang Pilkada

20 November 2024 - 17:32 WIB

KPU Kota Probolinggo Simulasi Pencoblosan, Libatkan Beragam Pemilih

20 November 2024 - 15:44 WIB

Yudha Calon Wakil Bupati Lumajang Tidak Perlu Beretorika, tapi Kerja Nyata

20 November 2024 - 13:27 WIB

Trending di Politik