Lumajang,- Bulan suci Ramadhan sebentar lagi akan tiba, harga bahan pokok mulai merangkak terutama di setiap Pasar Tradisional yang ada di wilayah Kabupaten Lumajang.
Tentu hal itu menjadi perhatian khusus Pemkab Lumajang untuk mengatasi gejolak di pasaran. Sebab, daerah berjuluk Kota Pisang itu diterpa masalah inflasi yang berkepanjangan.
Terutama harga bahan pokok seperti beras yang mengalami kenaikan harga signifikan. Awalnya, beras medium Rp 55 ribu per 5 kilogramnya, kini naik menjadi Rp 75 ribu per 5 kilogram.
“Harga beras di Kabupaten Lumajang masuk sepuluh besar tertinggi di Jawa Timur, baik itu premium maupun medium.
Akhirnya kita mengadakan kegiatan Gelar Pangan Murah untuk bisa menstabilkan harga,” kata Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni, Senin (5/2/2024).
Meskipun demikian, inflasi di Kabupaten Lumajang masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan wilayah lainnya di Jawa Timur.
Yuyun menjelaskan, Pemkab Lumajang juga berencana meluncurkan warung TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) sebagai salah satu upaya untuk menekan angka inflasi.
Meskipun, jadwal peluncuran warung TPID masih belum dapat dipastikan, Pj. Bupati memastikan bahwa Pemkab Lumajang akan terus berinovasi dan melakukan terobosan guna menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
“Kita nanti segera mengadakan operasi pasar dan warung TPID akan segera launching. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini harga beras di Kabupaten Lumajang menjelang Ramadan bisa segera stabil,” jelasnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Agung Wahyudi