Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Politik · 15 Feb 2024 15:49 WIB

Waspada! 5 Kecamatan di Lumajang Berpotensi Terdampak Tsunami


					RAWAN BENCANA: Salah satu pantai di kawasan selatan Lumajang yang berpotensi terdampak tsunami. (foto: Asmadi). Perbesar

RAWAN BENCANA: Salah satu pantai di kawasan selatan Lumajang yang berpotensi terdampak tsunami. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang meminta masyarakat agar tetap waspada potensi terjadinya bencana akibat cuaca ekstim. Apalagi saat ini wilayah Lumajang memasuki musim hujan.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo menyampaikan, ada 5 kecamatan di kota pisang yang masuk dalam zona merah kawasan rawan bencana.

“Lima kecamatan yang dimaksud yakni Kecamatan Tempursari, Pasirian, Tempeh, Kunir, dan Yosowilangun. Sejauh 70 kilometer dari pesisir pantai dari masing-masing kecamatan menjadi zona merah yang harus di waspadai,” kata Wawan, Kamis (15/2/24).

Namun yang lebih mengkhawatirkan, imbuh Wawan, Kabupaten Lumajang berpotensi diterjang bencana tsunami. Namun, bencana tersebut sulit diprediksi waktu terjadinya sehingga masyarakat di 5 kecamatan tersebut diminta senantiasa waspada.

“Meski sulit diprediksi, tentu sewaktu-waktu bencana itu bisa saja terjadi pada zona merah tersebut. Meski hingga kini potensi itu belum terjadi, namun titik rawan itu masih dikategorikan menjadi wilayah zona merah,” papar dia.

“Oleh karenanya, kewaspadaan masyarakat dan upaya mitigasi menjadi upaya yang terus dipersiapkan,” tambahnya.

Dijelaskan Wawan, mitigasi bencana menjadi langkah yang sudah diambil sejak awal mula BPBD Lumajang berdiri pada 2012 silam. Pemetaan wilayah rawan bencana juga sudah ditetapkan kala itu juga.

“Pencegahan dan kesiapsiagaan sangat penting dilakukan, caranya dengan menguatkan kapasitas masyarakat. Membangun desa tangguh bencana (Destana), simulasi dan gladi menjadi langkah yang kami ditanamkan,” jelasnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 105 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin

22 November 2024 - 14:58 WIB

Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan

21 November 2024 - 18:50 WIB

Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU

21 November 2024 - 18:30 WIB

Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan

21 November 2024 - 14:36 WIB

Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

21 November 2024 - 14:25 WIB

Program Kartu Pupuk Subsidi Paslon 01 Dapat Disoroti Petani Lumajang

21 November 2024 - 14:04 WIB

Bawaslu Kota Probolinggo Petakan 26 Indikator Potensi TPS Rawan

20 November 2024 - 19:08 WIB

KPU Kabupaten Pasuruan Gelar Simulasi Pemungutan Suara Jelang Pilkada

20 November 2024 - 17:32 WIB

KPU Kota Probolinggo Simulasi Pencoblosan, Libatkan Beragam Pemilih

20 November 2024 - 15:44 WIB

Trending di Politik