Probolinggo,- Perilaku bejat S-N (50), warga Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, harus dibayar mahal. Pria yang sehari-hari menjadi guru ngaji itu babak belur setelah dihajar massa, Jum’at (16/2/24) malam.
Warga sekitar, Mehdiyanto (27) menyebut, kemarahan warga tersulut setelah mendengar kabar bahwa S-N telah menghamilinya santrinya sendiri hingga hamil 3 bulan.
“Pelakunya guru ngaji, kabarnya sudah mencabuli santrinya itu sejak kelas 3 MTs (sekolah setara SMP, red) sampai kelas 3 SMA hingga hamil 3 bulan,” katanya.
Kabar kehamilan korban sejatinya sudah diketahui warga sejak beberapa hari lalu. Namun puncaknya, Jum’at sore tadi saat keluarga melaporkan perilaku asusila pelaku ke Polres Probolinggo.
“Warga ingin pelaku diproses hukum dan diusir dari sini. Jadi tadi warga spontan kesini setelah keluarga korban pulang dari kantor kepolisian dan mendapati pelaku di rumahnya,” ungkap Mehdiyanto.
Menurut keluarga korban S-H, kasus tak senonoh ini awalnya terungkap ketika korban mengeluh sakit perut. Setelah diperiksa ke petugas medis, diketahui bahwa korban sedang hamil.
“Keponakan saya ini hamil dan usia kehamilannya itu kurang lebih tiga bulan. Tadi sore keluarga sudah laporan ke polisi,” tandasnya.
Anggota Polsek Kraksaan Ipda Setyowady mengatakan, setelah ada laporan di PPA Polres Probolinggo dari keluarga korban, pihaknya langsung mengecek situasi di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Saat saya sampai di TKP, sudah banyak warga yang memukuli saudara S-N,” cerita Setyowady.
Aksi main hakim sendiri itu membuat S-N mengalami luka di sejumlah bagian tubuh. “Saudara S-N saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan,” pungkasnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moch. Rochim