Menu

Mode Gelap
Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

Ekonomi · 22 Feb 2024 22:09 WIB

Kreatif! Emak-emak ini Sulap Bekas Banner APK Jadi Tas Belanja


					KREATIF: Pemilik Griya Srikandi, Katarina Suhendar Triningrum bersama tas belanja kreasinya. (Foto: Hafiz Rozani) Perbesar

KREATIF: Pemilik Griya Srikandi, Katarina Suhendar Triningrum bersama tas belanja kreasinya. (Foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo – Seorang emak-emak di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo berhasil menyulap bekas banner Alat Peraga Kampanye (APK) Pemilu 2024 menjadi barang berguna.

Di rumahnya yang juga tempat Usaha Kecil Menengah (UKM) Griya Srikandi, Jalan Argopuro, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Katarina Suhendar Triningrum, mengubah ratusan APK menjadi tas belanja.

Ide awal pembuatan tas belanja ini muncul karena setelah pesta demokrasi banyak APK yang tidak digunakan.

Dari fenomena lima tahunan itulah pemilik Griya Srikandi yang juga tergabung di Paguyuban Peduli Sampah (Papesa) membuat tas belanja.

“Jadi APK-APK bekas ini saya dapat dari Bawaslu, hingga ada yang saya kumpulkan sendiri. Kemudian saya ukur, kemudian saya buat tas belanja dengan cara dijahit,” ujar Katarina, Kamis (22/2/24).

Ukuran tas belanja yang dibuat Griya Srikandi ini bervariatif salah satunya, berukuran 40 cm x 40 cm. Bahkan ukuran yang dibuat juga bisa lebih besar, tergantung ukuran banner APK yang didapat.

Dengan dibantu tiga karyawannya mulai dari memotong, menjahit, membentuk tas, memberi tempat pegangan, serta proses akhir membersihkan tas belanja, membutuhkan waktu lima menit.

“Selama pembuatan tas belanja ini, kesulitan ada pada saat pembersihan. Apalagi APK yang didapat kondisinya kotor sekali,” imbuh Katarina.

Untuk target pembuatan tas belanja ini sebanyak 300 buah, namun baru terealisasi sebanyak 230 buat dan sudah dibagikan. Sementara 70 tas sisanya akan dibuat dan akan dibagikan ke pasar terdekat.

“Jika tas belanja ini dijual, harganya 5 ribu hingga 10 ribu, tergantung ukuran besar kecilnya tas,” paparnya.

Salah satu pembeli, Kinanti mengatakan, ia membeli tas buatan Griya Srikandi ini karena ramah lingkungan dan menggunakan bahan bekas banner. Selain itu, kualitasnya cukup kuat.

“Karena kuat, tas ini untuk membawa barang saat saya belanja ke pasar. Selain itu, saya beli tiga tas karena untuk cadangan,” ujarnya. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 42 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi