Probolinggo,- HM (18), pelajar asal Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, yang dihamili oleh guru ngajinya SN (54), hingga saat ini masih trauma. Bahkan, HM kini menolak untuk melanjutkan sekolah.
Konselor Unit Perlindungan Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Kabupaten Probolinggo, Ranti Sagita mengatakan, pihaknya hingga kini masih terus melakukan pendamping kepada korban.
Mulai dari pendampingan psikologi, asesmen trauma, dan konseling psikologis. Tujuannya, untuk mengobati trauma korban.
“Kami melakukan pengurangan dan pencegahan trauma yang berkelanjutan terhadap korban,” kata Ranti, (23/2/24).
Ranti menegaskan, pendampingan ini akan dilakukan secara terus menerus sampai korban pulih. Bahkan jika diperlukan, pihaknya siap memberikan terapi psikologis kepada korban.
“Saat ini kami masih koordinasi dengan pihak sekolah supaya korban bisa melanjutkan, mengingat saat ini sudah kelas tiga dan mau ujian,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, HM kini tengah mengandung tiga bulan. Ia dihamili oleh guru ngajinya sendiri SN (54).
Parahnya, pertama kali ia disetubuhi oleh SN sejak 2020 lalu dan terakhir pada 17 Januari 2024 lalu. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim