Lumajang,- Harga beras di sejumlah Pasar Tradisional di Kabupaten Lumajang semakin mahal sejak 2 pekan terakhir. Bukan hanya jenis beras premium, tetapi beras medium juga mengalami lonjakan harga.
Kabid Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Arif Budiman mengatakan, harga beras medium di Pasar Baru Lumajang mencapai Rp16 ribu per kilogramnya.
“Beras-beras yang beredar di pasaran Lumajang bukan berasal dari produk pertanian warga lokal Lumajang,” kata Arif, Jumat (1/3/2024).
Beras dari petani lokal, sambungnya, dikirim ke luar kota seperti Jember, Banyuwangi, Probolinggo, hingga Bali. Akibatnya, untuk memenuhi kebutuhan beras sendiri, banyak masyarakat yang membeli beras dari luar Lumajang.
“Masalahnya beras yang disini (Lumajang, red) dikirim ke luar, jadi yang ada di pasaran bukan beras kita,” jelas Arif.
Ironisnya, harga beras yang mahal justru berbanding terbalik dengan harga gabah di Lumajang, yang justru murah. Harga gabah kering yang sebelumnya Rp8 ribu/kg, kini hanya Rp 6,8 ribu/kg.
“Harga gabah kering panen saat ini mulai turun, kalau tidak salah sekarang harganya Rp6.800-an, sebelumnya bisa sampai Rp 8.000 per kilogramnya,” tambahnya.
Selain mahalnya harga beras dan murahnya harga gabah, DKPP Lumajang juga dipusingkan dengan jumlah lahan pertanian di Lumajang yang terus menyusut.
Tercatat, ada 3.000 hektare lahan pertanian di luar Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Lumajang yang jumlahnya 32.000 hektare.
“Lahan pertanian kita juga terus menyusut, banyak jadi perumahan dan bangunan sehingga produksi kita juga menurun dari tahun ke tahun,” pungkas dia. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moch. Rochim