Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Religi & Pesantren · 1 Mar 2024 18:35 WIB

MUI Bongkar Bangunan Diklaim Petilasan Syekh Maulana Ishaq di Krucil


					BONGKAR: Sejumlah Pengikut Gus Abdul Qodir membongkar sebuab lokasi yang diyakini petilasan Syekh Maulana Ishaq. (foto: Ali Ya'lu). Perbesar

BONGKAR: Sejumlah Pengikut Gus Abdul Qodir membongkar sebuab lokasi yang diyakini petilasan Syekh Maulana Ishaq. (foto: Ali Ya'lu).

Probolinggo,- Sebuah makam di Desa Kalianan, Kecamatan Krucil yang diyakini oleh Gus Abdul Qodir dan jamaahnya sebagai petilasan Syekh Maulana Ishaq akhirnya dibongkar pada Kamis (29/2/2024). Pembongkaran dilakukan oleh jamaah Gus Abdul Qodir.

“Jemaahnya sendiri yang membongkar, termasuk alat-alatnya mereka bawa sendiri,” kata Sekretaris MUI Kecamatan Krucil, Mahfud Suhairi Luthfi, Kamis (29/2/2024).

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Umum MUI Kabupaten Probolinggo, H Yasin mengatakan, pembongkaran tersebut memang sudah dijadwalkan. Pihaknya memang meminta kepada Gus Abdul Qodir untuk melakukan pembongkaran. Sebab, lokasi tersebut memang bukanlah petilasan Syekh Maulana Ishaq.

Ia menjelaskan, saat pertama mendapatkan kabar tentang adanya petilasan Syekh Maulana Ishaq di daerah Krucil, pihaknga langsung menelusuri pencetusnya. Sebab, tidak ada warga setempat yang meyakini lokasi tersebut sebagai petilasan.

“Orang Bago, Kecamatan Besuk, Gus Qodir itu. Termasuk yang mengadakan kegiatan keagamaan di lokasi tersebut ya Gus Qodir dan pengikutnya yang dari Besuk itu, tidak ada kalau warga Kalianan atau Krucil,” ujarnya.

Saat pertama dimintai klarifikasi, ia menyebut bahwa Gus Qodir meyakini lokasi tersebut sebagai petilasan Syekh Maulana Ishaq tidak terlepas dari mimpi yang dialamimya.

Dari mimpi itu, Gus Qodir dan pengikutnya kemudian beberapa kali menggelar acara keagamaan di lokasi tersebut.

“Ngakunya dari mimpi, kemudian ingin dikembangkan menjadi wisata religi agar bisa mendongkrak ekonomi,” ucapnya.

Taufik pun berharap, masyarakat tidak mudah untuk meyakini suatu tempat sebagai sebuah petilasan. Terlebih, petilasan itu baru ditemukan akhir-akhir ini.

“Kalau memang petilasan, pasti kami akui sebagai petilasan. Kalau bukan petilasan, ya jangan disebut dan dijadikan petilasan,” ujarnya. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 49 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Era Baru NU Kota Probolinggo Dimulai, Tiga Pilar jadi Spirit Gerakan

27 Oktober 2024 - 19:22 WIB

MUI Kab. Probolinggo Sebut Agen Zionisme Berkeliaran, Warga Diminta Waspada

29 Juli 2024 - 19:33 WIB

Ratusan Jamaah Haji Kota Probolinggo Tiba, Pj. Walikota Beri Pesan Begini

4 Juli 2024 - 13:06 WIB

Pura Mandhara Giri Semeru Agung tak Kecipratan APBD, Pimpinan Dewan Semprot Pemkab Lumajang

30 Juni 2024 - 19:54 WIB

Jamaah Haji Kota Probolinggo Dijadwalkan Tiba di Tanah Air 4 Juli 2024

27 Juni 2024 - 14:55 WIB

Jumlah Hewan Kurban di Probolinggo Berkurang, Perputaran Uang pun Turun

21 Juni 2024 - 22:38 WIB

Masya Allah! Berada di Pinggir Pantai, Sumur Kiai Mino Berasa Tawar

19 Juni 2024 - 19:57 WIB

Jemaah Aboge di Leces Probolinggo, Gelar Idul Adha Hari ini

19 Juni 2024 - 09:53 WIB

Pastikan Pemotongan Hewan Kurban Sesuai Syariat, MUI Kota Probolinggo Cek RPH

18 Juni 2024 - 16:46 WIB

Trending di Religi & Pesantren