Probolinggo,- Ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah di Desa Sentul, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, ambruk pada Kamis (7/3/24), sekitar pukul 07.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Pengasuh lembaga pendidikan tersebut, Muhammad Sya’roni mengatakan, hujan yang terjadi dalam beberapa hari terkahir, diyakininya sebagai faktor kuat robohnya sekolah tersebut.
Terlebih, pada Rabu (6/3/2024) malam, hujan dengan intensitas tinggi menerpa wilayah tersebut selama semalaman.
“Semalam hujan dari pukul 23.00 WIB dan baru berhenti pukul 07.00 WIB pagi tadi,” kata Sya’roni, Kamis (7/3/24).
Ia menjelaskan, ruang kelas yang roboh, merupakan kelas untuk siswa kelas II yang berimbas ke ruang kelas I dan III. Ia pun mengungkapkan, ketiga ruang kelas tersebut kondisinya memang sudah sangat memprihatinkan.
“Sudah satu bulan memang tidak digunakan sebagai ruang belajar, karena memang memprihatinkan,” ujarnya.
Selama sebulan terakhir, siswa di tiga ruang kelas dipindahkan untuk belajar di ruang kelas IV, V, dan VI. Sementara, siswa kelas IV – VI, menggunakan masjid dan teras rumah sebagai tempat belajar.
“Memang kami pindahkan tempat belajarnya, demi keamanan. Karena terakhir sekolah ini direhab, sudah sekitar 20 tahun yang lalu,” ungkap Sya’roni.
Sementara itu, Kasi Pendidikan Madrasah (Penma) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo, Moh. Barzan mengaku, baru mendapat informasi terkait ruang MI yang roboh tersebut.
Saat ini, dijelaskan Barzan, pihak kemenag sedang memetakan ambruknya sekolah tersebut sebelum tindakan dilakukan.
“Saya kontak pengawasnya, dan sudah ke sana. Kami data dulu, pertama penyebabnya apa. Kedua, kondisi bangunannya seperti apa sebelum roboh,” ujar papar Barzan.
Barzan menjelaskan, setelah melakukan pemetaan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pimpinannya di tingkat kabupaten maupun provinsi.
“Kami akan mengupayakan bantuan (untuk perbaikan kelas, red.) dari kemenag kabupaten ataupun provinsi. Intinya, saat ini kegiatan belajar para siswa harus terus berjalan, sekalipun menggunakan kelas darurat,” ucapnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim