Probolinggo,- Kementerian Agama (Kemenag) Kota Probolinggo terus mendata calon jamaah haji Kota Probolinggo yang berangkat ke tanah suci. Hingga saat ini terdapat sekitar 30 calon jamaah haji yang menunda berangkat.
Kasi Penyelengaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Probolinggo, M. Haris Hikmawan mengatakan, sampai bulan Maret 2024, jamaah haji reguler asal Kota Probolinggo berjumlah 202 orang. Namun ada sekitar 30 calon jamaah haji yang kemungkinan tidak berangkat.
“Sebanyak 30 calon jamaah haji yang gagal berangkat ini karena berbagai faktor. Mulai faktor dari calon jamaah hajinya sendiri, serta terkait calon jamaah haji tersebut yang belum melakukan pelunasan,” ujar Haris.
Denganpenundaan keberangkatan 30 calon jamaah haji itu, maka kuota Kota Probolinggo akan berkurang. Namun demikian kuota tersebut dapat dipenuhi dengan memasukkan jamaah haji cadangan.
Namun demikian harus memenuhi persyaratan di antranya dokumen, pelunasan Bipih, serta istitha’ah atau kemampuan jamaah haji secara jasmaniah, ruhaniah, pembekalan, serta keamanan untuk menunaikan ibadah haji tanpa menelantarkan kewajiban terhadap keluarga.
“Kani masih menunggu kebijakan dari pusat, dan mudah-mudahan bisa terpenuhi yang sudah ada sehingga calon jamaah haji Kota Probolinggo bisa berangkat,” ujar dia.
Sementara, terkait jadwal keberangkatan calon jamaah haji, Haris mengatakan, saat ini Kemenag Kota Probolinggo masih menunggu undangan dari kanwil terkait qur’ah atau pengkloteran melalui mekanisme pengundian lot di tingkat Provinsi Jatim.
Jika sudah berhasil diketahui urutan masing-masing wilayah kerja, tinggal proses penyusunan kloter di masing-masing daerah kabupaten/kota, sehingga dapat dipastikan urutan berapa keberangkatan masing-masing kabupaten/kota.
“Untuk tahun 2023 Kota Probolinggo dapat urutan lima sehingga masuk pada Kloter 34. Mudah-mudahan, Kota Probolinggo dapat seperti tahun lalu sehingga persiapan dari panitia bisa matang,” pungkas Haris. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim