Menu

Mode Gelap
Jadi Langganan Banjir, Pemkab Lumajang Segera Normalisasi Sungai Banter Eksotika Pantai Karanganom, Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Probolinggo KPU Pasuruan Tetapkan DPTb, Bangil Catat Pemilih Masuk Tertinggi, Grati Dominasi Pemilih Keluar Logistik Pilkada di Kab. Probolinggo Mulai Didistribusikan, Segini Jumlahnya Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara

Ekonomi · 15 Mar 2024 18:55 WIB

Nelayan di Lumajang Ramai-ramai Beralih Gunakan Gas LPG, Apa Sebabnya?


					GUNAKAN LPG: Salah seorang nelayan di Lumajang yang menggunakan LPG untuk operasional menangkap ikan. (foto: dok). Perbesar

GUNAKAN LPG: Salah seorang nelayan di Lumajang yang menggunakan LPG untuk operasional menangkap ikan. (foto: dok).

Lumajang,- Sejumlah melayan di Kabupaten Lumajang beralih menggunakan gas LPG, karena lebih irit dibandingkan Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain irit, gas LPG juga lebih mudah didapatkan dibandingkan BBM, yang selama ini digunakan nelayan.

“Selain irit, gas LPG mudah didapat jika dibandingkan BBM. Kalau BBM yang menjadi kendala, harganya naik terus, kalau turun sih enak,” kata salah satu nelayan di Pantai Yosowilangun, Jumali, Jumat (15/3/24).

Lebih lanjut, Jumali merinci biaya yang dikeluarkan dari dua bahan bakar tersebut. Jika menggunakan BBM, dalam satu hari nelayan bisa menghabiskan 7 liter.

Apabila menggunakan BBM jenis pertalite, maka sekitar Rp 84 ribu biaya yang harus dikeluarkan untuk mencari ikan di laut selama satu hari.

Sementara jika menggunakan gas LPG, satu tabung dengan harga Rp18 ribu, pemanfaatannya bisa digunakan selama 4 hari, itupun masih ada sisa.

“Gas LPG eceran itu Rp 18 ribu per tabung dan tidak susah dapatnya. Jadi sangat murah dan harganya pun sangat terjangkau,” imbuh Jumali.

Kepala Dinas Perikanan Lumajang, Agus Widarto menyapaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mendapatkan cara yang terukur dalam menggunakan teknologi lingkungan.

“Jadi kalau bahan bakar minyaknya kan banyak menimbulkan masalah. Makanya kami berkoodinasi dengan Kementerian ESDM untuk mendapatkan teknologi mesin yang berbahan bakar dari tabung gas LPG,” jelasnya.

Disamping itu, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Lumajang terus berupaya bersinergi dalam menjaga kelancaran distribusi komoditas, termasuk BBM dan gas LPG, selama bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri itri.

“Langkah-langkah proaktif ini diambil dalam upaya mendukung stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” timpal Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Lumajang, Hari Susiati.

Menurut Hari, Pemkab Lumajang selalu menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dan pengambilan langkah-langkah strategis dalam menjaga kelancaran distribusi kebutuhan masyarakat.

“Dengan kerja sama lintas sektor dan langkah-langkah strategis ini, kami berharap dapat membantu masyarakat Lumajang dalam menghadapi tantangan ekonomi selama bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan lebih tenang,” pungkasnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 47 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi