Menu

Mode Gelap
Pencarian Korban Candra di Pantai Bambang Dilakukan Sampai 15 Kilometer dari Lokasi Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan Bus Tabrak Truk di Tol Gempol-Pasuruan, Satu Tewas, Empat Luka Anggota DPRD Dampingi Bupati Lumajang Pantau Jalan yang Akan Diperbaiki Mensos Gus Ipul Tinjau Kelayakan Rusunawa yang Disiapkan Pemkot Probolinggo jadi Sekolah Rakyat Polisi Gagalkan Peredaran 24 Karung Pupuk Subsidi Ilegal di Probolinggo

Lingkungan · 16 Mar 2024 19:16 WIB

Atasi Sampah Overload, Pemkot Probolinggo Gandeng BRIN


					Atasi Sampah Overload, Pemkot Probolinggo Gandeng BRIN Perbesar

Probolinggo,- Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bestari menjadi tempat pengolahan sampah yang vital bagi Kota Probolinggo.

Untuk mengatasi sampah overload yang diperkirakan terjadi pada bulan April 2024, Pemkot Probolinggo menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati mengatakan, saat ini TPA Bestari menampung sekitar 60 persen sampah organik dan 40 persen sampah anorganik.

Karena kapasitasnya yang terbatas, maka menimbulkan masalah yakni, penumpukan sampah dan pencemaran lingkungan.

“Karena permasalahan ini, maka kami mencoba berkonsultasi dan bekerja sama dengan BRIN. Sehingga besar harapan kami diperoleh saran maupun masukan serta langkah apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ini,” ujarnya, Sabtu (16/3/2024).

Selain itu sampah di TPA Bestari sekarang menggunung setinggi sekitar 18 meter dengan kemiringan 60 derajat.

“Dengan kondisi ini, berpotensi menyebabkan bencana longsor,” papar dia.

Sementara, salah satu periset dari BRIN, Agus Kismanto menjelaskan, berdasarkan bagaimana seharusnya, sampah ini diolah di level rumah tangga hingga pengolahan terakhir di TPA.

Kelompok risetnya yang bernama Waste to Energy (WtE) memiliki sejumlah inovasi dalam pengolahan sampah.

Inovasi tersebut berupa, Lahsamor (pengelolaan sampah organik), Lahsasimun (pengelolaan sampah menjadi minyak), dan Lahsamdigas (pengelolaan sampah menjadi gas).

“Inovasi ini dapat meminimalisir volume sampah, juga bernilai ekonomis karena menghasilkan produk,” ujarnya.

Selanjutnya sebagai upaya tindak lanjut Pemkot Probolinggo akan menyusun Nota Kesepakatan Sinergi, yang merupakan gabungan antara Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang akan menjadi dasar perencanaan anggaran. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Setelah 10 Tahun Rusak, Jalan di Lumajang Akhirnya Diperbaiki

13 April 2025 - 13:13 WIB

Bupati Lumajang Targetkan Perbaikan Jalan dengan Anggaran Rp20 Miliar

13 April 2025 - 07:56 WIB

Atasi Krisis Air Bersih di Desa Sumberkramat Tongas, Polisi Bangun 4 Sumur Bor

12 April 2025 - 19:15 WIB

Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo

11 April 2025 - 08:51 WIB

Bupati Lumajang Pantau 11 Titik Jalan untuk Tingkatkan Perputaran Ekonomi Daerah

10 April 2025 - 14:38 WIB

Lanjutkan Proyek Gedung Inspektorat, Pemkot Probolinggo Rogoh Rp5 M

9 April 2025 - 18:53 WIB

Puncak Arus Balik, Jalur Lumajang – Malang Via Piket Nol Lancar

6 April 2025 - 14:41 WIB

Trending di Lingkungan