Probolinggo,- Untuk mengisi kegiatan Ramadhan, santri Ponpes Bani Rancang di Dusun Kalisat, Desa Lemahkembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo bermain sepakbola api.
Olahraga ekstrim yang dilakukan pada Kamis malam (22/3/2024) itu, juga sebagai tradisi di ponpes, yang telah dilakukan selama bertahun-tahun.
Seperti sepakbola pada umumnya, sepakbola api ini mempertandingkan dua tim, dengan masing-masing tim berisi empat santri.
Layaknya pertandingan resmi, sebelum bertanding, para pemain menjalani pemanasan.
Tak lupa, para pemain mendapat instruksi terkait teknik pertandingan, hingga waktu pertandingan. Untuk waktu pertandingan 2 x 5 menit.
Sebelum sepakbola api dimulai, Pengasuh Ponpes Bani Rancang, Gus Agus Hasan Muktasim Billah membaca doa di hadapan para pemain.
Doa untuk memohon agar selama pertandingan tidak ada kendala serta para peserta diberi kekuatan saat menendang bola api.
“Sepakbola api ini merupakan tradisi di Ponpes Bani Rancang untuk mengisi bulan Ramadhan. Pelaksanaannya dilakukan setelah salat tarawih dan tadarus,” ujar Agus.
Sepakbola api ini semakin meriah dengan adanya dukungan puluhan santriwati di pinggir lapangan. Bahkan tak hanya bersorak mendukung timnya masing-masing, para santriwati ini juga membawa bendera, serta sesekali bernyanyi.
Hingga 2 x 5 menit pertandingan, skornya 1-0. Namun, bukan skor kemenangan yang dicari pada tradisi sepakbola api ini. Utamanya, mempererat silahturahmi antar-santri selama bulan Ramadhan.
“Alhamdulillah hingga pertandingan berakhir para pemain tidak ada yang terluka, atau kulit kakinya terbakar. Sepakbola api ini dilakukan juga untuk melestarikan tradisi pesantren terdahulu di Indonesia,” Agus menambahkan.
Santri yang juga pemain sepakbola api, M. Faris Nur Hidayat mengaku, selama bermain sepakbola api, saat menendang bola kakinya tidak terasa panas, malah seperti menendang bola plastik.
“Sepakbola api ini tradisi di Ponpes Bani Rancang yang dilaksanakan setelah tarawih dan tadarus. Ahamdulillah tim saya tadi memenangkan pertandingan dengan skor 1-0,” tutur Faris. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim