Probolinggo,- Tahun 2024 belum genap tiga bulan, namun kasus demam berdarah dengue (DBD) sudah banyak terjadi di Kabupaten Probolinggo. Sejak 1 Januari hingga 26 Maret 2024, terdapat 993 kasus DBD.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, dr. Nina Kartika mengatakan, dari hampir seribuan kasus tersebut, ada pasien yang meninggal dunia sebanyak 12 orang.
“Persebarannya hampir merata di semua daerah (puskesmas, red.),” kata dr. Nina, Selasa (26/3/2024).
Ia menyebut, penyakit DBD biasanya kian mengancam saat musim hujan tiba. Sebab, semakin banyak tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk.
Saat ini, di Kabupaten Probolinggo, masih berlangsung musim hujan.”DBD ini kan siklusnya tahunan. Dan saat musim hujan, kasusnya biasanya memang tinggi,” ucapnya.
dr. Nina menyebut, dengan total angka pasien tersebut, Kabupaten Probolinggo menjadi daerah dengan jumlah kasus DBD tertinggi se-Jatim.
Ia berharap, segenap elemen masyarakat turut aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Sebab, cara ini masih menjadi yang paling efektif untuk mencegah serangan DBD.
“Semua lini harus bergerak. Karena yang namanya DBD ini erat kaitannya dengan lingkungan manapun,” dr. Nina memungkasi. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim