Menu

Mode Gelap
Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

Budaya · 2 Apr 2024 11:28 WIB

Motif Natural, Batik Eco Print Banyak Diburu Jelang Lebaran


					KREATIF: Perajin Batik Eco Print, Rina Setiowati menunjukkan batik hasil produksinya. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

KREATIF: Perajin Batik Eco Print, Rina Setiowati menunjukkan batik hasil produksinya. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Perkembangan batik saat ini semakin maju dengan berbagai macam cara pembuatan pun motinya. Salah satunya batik eco print, yang dibuat oleh salah satu butik di Kota Probolinggo.

Kini batik tersebut banyak diburu pembeli untuk baju lebaran. Nutik batik yang menggunakan teknik eco print ini bernama Griya Batik Zahra, yang berada di Jalan Suyoso, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan.

Batik Eco print sendiri merupakan teknik memberi pola pada kain dengan berbagai macam daun, mulai daun jati, hingga kenikir.

Kemudian kain yang telah diberi daun ini, kemudian digulung, kemudian dikukus selama dua jam. Selanjutnya batik dicuci dan dijemur atau di angin-anginkan selama tujuh hari.

Di kalangan perajin baik yang asli, teknik eco print tidak digolongkan sebagai kerajinan batik.

Sebab teknik batik yang asli menggunakan malam. Sehingga eco print dianggap sebatas menggambar motif batik.

Pemilik Griya Butik Zahra, Rina Setyowati (52) mengatakan, teknik batik eco print ini mulai digemari masyarakat sejak 10 tahun yang lalu, tepatnya tahun 2014.

Saat itu kecenderungan menggunakan daun jati, karena bagi pemula tingkat keberhasilannya mencapai 100 persen.

“Kemudian lima tahun belakang batik eco print mulai inovatif, bahkan menggunakan semua daun juga bisa digunakan asal dari mordan awal atau pewarnaan awal,” ujar Rina.

Batik eco print di Griya Butik Zahra awalnya hanya kain saja. Sakarang sudah bisa menggunakan media selendang, topi, tas, hingga jilbab syar’i.

Menjelang lebaran, batik eco print khususnya mukena laris diburu. Selain natural, juga motifnya unik berbentuk daun-daunan. Warnanya juga soft atau tidak begitu mencolok saat digunakan.

Harga batik Eco Print cukup variatif mulai puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Tergantung kain, ukuran, hingga motif batik eco print.

“Selain mukena batik eco print yang diminati pembeli jelang lebaran, juga topi batik eco print yang saat ini juga diminati wisatawan mancanegara,” imbuh Rina.

Penasaran dengan batik Eco Print? Tidak ada salahnya membeli. Silakan datang ke Griya Butik Zahra, ada berbagai pilihan batik Eco Print disana. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hari Raya Kuningan, Mohon Perlindungan dan Keselamatan di Alam Semesta

5 Oktober 2024 - 16:33 WIB

Umat Hindu Tengger Sembahyang Hari Raya Kuningan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung

5 Oktober 2024 - 13:25 WIB

Warga Desa Darungan Lumajang Berebut Tiga Gunungan Hasil Bumi dan 1.000 Ketan

29 September 2024 - 15:25 WIB

Ratusan Warga Lumajang Berebut Empat Gunungan

19 September 2024 - 15:15 WIB

Krecek Rebung, Jadi Ikon Kuliner Lumajang

2 September 2024 - 16:03 WIB

Lestarikan Kuliner Tradisional, Lumajang Gelar Sapar Agung

1 September 2024 - 12:58 WIB

Ada Festival Segoro Topeng Kali Wungu di Lumajang, Bikin Pelaku UMKM Sumringah

25 Agustus 2024 - 21:13 WIB

Tari Sodoran di Hari Raya Karo Pukau Wisman

20 Agustus 2024 - 18:26 WIB

Hari Raya Karo, Warga Lereng Bromo Gelar Tari Sodoran

20 Agustus 2024 - 17:34 WIB

Trending di Budaya