Menu

Mode Gelap
Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir

Pemerintahan · 2 Apr 2024 19:42 WIB

Pupuk Bersubsidi Masih Sulit, Dewan Kecam Pemkab Lumajang


					SULIT PUPUK: Dua orang petani di Lumajang sedang menanam bibit padi. (foto: Asmadi). Perbesar

SULIT PUPUK: Dua orang petani di Lumajang sedang menanam bibit padi. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Kelangkaan pupuk bersubsidi masih menjadi persoalan klasik di Kabupaten Lumajang. Seperti yang dikeluhkan oleh sejumlah petani di Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe.

Informasi yang dihimpun, hampir 75 persen petani di Desa Pasrujambe mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Padahal, pupuk bersubsidi sangat dibutuhkan saat masa tanam.

“Gimana ini pemerintah kok tambah ugal-ugalan. Pupuk langka, saat ditanya ke kios, pupuknya sudah habis. Padahal dimasa tanam beberapa bulan lalu, saya belum mengambil jatah saya. Masak sudah 6 bulan kios tidak dapat jatah pupuk lagi,” kata petani di Desa Pasrujambe, Saiful.

Menanggapi hal itu, Ketua Himpunan Kerukunan Tani (HKTI) Kabupaten Lumajang, Ishak Subagio menyebut, persoalan pupuk tani, harus direncanakan secara optimal oleh pemerintah daerah lewat Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) Lumajang.

Dalam perencanaan tersebut, jelas Ishak, sudah jelas tergambar arah pembangunan pertanian secara sistematis dan terus menerus lengkap dengan sasaran capaiannya.

Disisi lain, Pemkab Lumajang sudah merilis sebuah program bertajuk Aksi Gerakan Pemupukan Organik dan Benih unggul Bersertifikat (SIGARPUN BULAT), yang hingga kini tidak pernah jelas pencapaiannya.

“Padahal, program yang sudah dirilis pada 10 tahun silam belum berhasil. Jikalau program itu berhasil, maka petani Lumajang tidak akan mengalami kesulitan pupuk dan yang pasti kesehatan tanah disini sudah kembali normal, hasil akhirnya produktivitas petani akan naik,” ujar dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lumajang Bukasan menyerukan agar pemerintah daerah tidak membuat petani nestapa dalam mendapatkan pupuk bersubsidi.

“Ayolah, jangan persulit petani, kalau pupuk terus-terusan sulit kayak gini gimana?,” kecam politisi PDI Perjuangan ini. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman

23 November 2024 - 15:44 WIB

Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024

22 November 2024 - 14:36 WIB

Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

21 November 2024 - 18:43 WIB

Tahun 2025, PAD Lumajang Ditargetkan Sebesar Rp422,3 Miliar

18 November 2024 - 15:49 WIB

Lumajang Programkan Makan Gratis Bergizi

18 November 2024 - 09:27 WIB

Perda Madin Ditolak Kemenkum, DPRD Lanjutkan dengan Penyelenggaraan Fasilitas Pesantren

14 November 2024 - 16:58 WIB

Soal Keterbukaan Informasi Publik, Pemkab Lumajang Dituntut Responsif terhadap Aspirasi Masyarakat

14 November 2024 - 16:34 WIB

Tingkat Kerawanan Pilkada Merah, Pemkab Lumajang Raker dan RDP di DPR/MPR RI

14 November 2024 - 08:53 WIB

Paripurna DPRD Lumajang, Nasdem-PKS Soroti Bengkaknya Alokasi Belanja Pegawai

14 November 2024 - 06:41 WIB

Trending di Pemerintahan