Probolinggo,- Puluhan warga dengan tujuan Pulau Gili Mandangin, Kabupaten Sampang mulai mudik menggunakan kapal penyeberangan tradisional. Para pemudik ini memilik jalur laut karena lebih cepat dan murah daripada via jalur darat.
Sejak pagi, kapal penyeberangan tradisional menuju Pulau Gili Mandangin ini dipadati warga yang hendak pulang kampung.
Hal ini karena jadwal kapal penyeberangan ini tidak setiap hari, hanya ada di hari-hari dan jam keberangkatan tertentu.
Warga Pulau Gili Mandangin yang bekerja di Probolinggo, Busri mengatakan, setiap tahun ia selalu menggunakan kapal penyeberangan ini.
Alasannya, waktu tempuh yang lebih singkat yakni, sekitar lima sampai enam jam, daripada perjalanan darat yang mencapai sekitar 12 jam.
“Kalau menggunakan jalur darat kan lama sekitar 12 jam. Selain itu masih harus menyebrang naik kapal lagi, ukuran kapalnya juga lebih besar, jadi lebih nyaman saat perjalanan,” ujar Busri, Selasa (9/4/24).
Selain itu, untuk ongkos jauh lebih murah yakni, Rp 40 ribu per orang, dibandingkan dengan perjalanan darat yang mencapai sekitar Rp 100 ribu per orang.
“Selama pulang kampung, menggunakan kapal penyeberangan tradisional ini aman-aman saja, dan yang jelas lebih cepat sampai,” ungkap dia.
Sementara Kasat Lantas Polres Probolinggo Kota, AKP Tommi Hermanto mengatakan, pihaknya hanya bisa memberikan imbauan keselamatan kepada penumpang dan nakhoda kapal saat perjalanan.
“Saya mengimbau kepada pemudik untuk berhati-hati selama perjalanan, khususnya yang membawa anak kecil dan balita, untuk selalu diawasi selama di atas kapal,” cetus Tommi. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rohim