Menu

Mode Gelap
KPU Pasuruan Tetapkan DPTb, Bangil Catat Pemilih Masuk Tertinggi, Grati Dominasi Pemilih Keluar Logistik Pilkada di Kab. Probolinggo Mulai Didistribusikan, Segini Jumlahnya Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan

Kesehatan · 25 Apr 2024 17:41 WIB

Januari- April, 109 Warga Kota Probolinggo Terjangkit DBD, Dua Meninggal


					Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Perbesar

Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).

Probolinggo,- Sejak Januari hingga April 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Probolinggo mencapai 109 kasus, dengan dua di antaranya meninggal dunia.

Dengan merebaknya kasus DBD, Dinas Kesehatan berharap kepada warga untuk aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Kepala Dinas Kesehatan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (P2KB), dr Nurul Hasanah Hidayati mengatakan, sejak Januari hingga awal April 2024, terdapat 109 kasus DBD di Kota Probolinggo.

Dari 109 kasus tersebut, sebanyak dua penderita diantaranya meninggal dunia setelah sebelumnya sempat mendapatkan perawatan medis.

“Jadi ada total 109 kasus DBD di Kota Probolinggo yang mana terdapat dua orang yang meninggal yang semuanya merupakan warga Kecamatan Kedopok,” ujar Nurul, Kamis (25/4/24).

Adapun 109 kasus tersebut tersebar di lima kecamatan dengan kasus terbanyak terdapat di Kelurahan Kanigaran. Untuk itu Dinkes dan P2KB menyarakan kepada masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Hal ini lebih efektif dibandingkan fogging, atau pengasapan yang hanya membunuh nyamuk dewasa.

Kemudian preventifnya yakni, mengaktifkan kader Juru Pemantau Jentik atau Jumantik, dengan satu rumah satu kader jumantik.

Selain itu, jika ada salah satu anggota keluarga yang menderita panas badannya disarankan langsung dibawa ke dokter.

Hal ini perlu dilakukan untuk antisipasi agar jika orang yang divonis DBD tidak terlambat penanganan medisnya.

“Kemudian, yang terakhir yakni menerapkan 5 M, serta hidup bersih, mulai dari membersihkan saluran air, dan lingkungan sekitar,” tandas dia. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ditemukan Kasus PTM pada Anak, Dinkes Minta Terapkan Hidup Sehat

16 November 2024 - 20:41 WIB

Oktober 2024, Angka Stunting di Kota Probolinggo 11,32 Persen

14 November 2024 - 05:01 WIB

Waspada! Januari-Oktober, 670 Warga Lumajang Terjangkit DBD

28 Oktober 2024 - 16:43 WIB

Awas, 149 Orang di Lumajang Alami Gagal Ginjal Kronis

9 Oktober 2024 - 14:53 WIB

PT. KAI Daop 9 Buka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat, Tersebar di 3 Kota

8 Oktober 2024 - 16:25 WIB

Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia

27 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Pemkab Lumajang Gratiskan Vaksinasi Unggas

22 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Marak Kasus Bibir Sumbing, Mayoritas Penderita dari Kawasan Pesisir

17 Agustus 2024 - 19:05 WIB

Angka Kematian Ibu Hamil di Lumajang Menurun, Segini Jumlahnya

21 Juli 2024 - 17:02 WIB

Trending di Kesehatan