Probolinggo,- Seorang anak buah kapal (ABK) yang sedang bersandar tenggelam usai terjatuh dari atas kapal, Sabtu malam (27/04/24). Setelah dicari dengan menerjunkan tim penyelam, korban ditemukan tak bernyawa.
Informasi yang dihimpun, tenggelamnya Edi Susanto (23), warga Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih ini bermula pada Sabtu malam.
Ia datang ke Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, untuk menjaga kapal KM Harlando Pratama 1.
Sebelum masuk ke kapal, korban sempat ditegur oleh satpam yang berjaga karena masuk ke area parkir kapal tidak izin. Tidak lama kemudian, satpam mendengar teriakan.
“Jadi waktu itu sekitar pukul 20.30 WIB korban saya tegur, karena masuk langsung nyelonong, kemudian korban ini bilang mau ke kapal KM Harlando Pratama sehingga saya izinkan. Sekitar 30 menit kemudian saya mendengar teriakan seperti minta tolong,” ujar satpam area parkir kapal PPP Mayangan, Bahariyanto, Minggu (28/4/24).
Mendengar teriakan itu, ia mencoba mendatangi sumber suara. Namun setibanya di lokasi ia hanya menemukan sandal mengapung yang diduga milik korban.
“Saya tidak berani menyeberang ke kapal lainnya karena jarak satu kapal dengan kapal yang lain sangat jauh. Kemudian saya laporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib,” papar dia.
Barulah pada Minggu pagi (28/4/24), petugas gabungan dari Satpolairud Polres Probolinggo, Kamladu TNI AL, hingga Tagana melakukan pencarian.
Tak hanya itu, pencarian juga dilakukan dengan mengerahkan dua penyelam untuk mencari keberadaan korban.
Setelah 1,5 jam pencarian, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Saat pertama ditemukan jenazah berada di dasar kolam dermaga kemudian ditarik dengan menggunakan tali.
Setelah itu, jenazah dievakuasi menuju kamar mayat RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo.
Salah satu penyelam, Hadi Nugroho mengatakan, pencarian memakan waktu sekitar 1,5 jam, karena korban berada di dasar yang juga penuh lumpur. Sehingga pencarian sempat mengalami kendala.
“Kami beberapa kali naik dan turun ke dasar, karena memang banyak lumpur mengganggu pandangan. Namun akhirnya korban dapat kami temukan di dasar air,” ceritanya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim