Menu

Mode Gelap
Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

Ekonomi · 30 Apr 2024 09:36 WIB

Harga Bawang Merah Tinggi, Pemkab Probolinggo Curigai Ada Monopoli


					MASIH MAHAL: Aktifitas para pedagang bawang merah di Pasar Bawang Dringu Probolinggo. Harga bawang merah dinilai masih mahal. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

MASIH MAHAL: Aktifitas para pedagang bawang merah di Pasar Bawang Dringu Probolinggo. Harga bawang merah dinilai masih mahal. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Naiknya harga bawang merah di Probolinggo tidak hanya karena faktor petani gagal panen, namun karena permintaan yang tinggi. Untuk itu, Pemkab Probolinggo akan melakukan pengawasan agar tak terjadi monopoli.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Probolinggo, Taufik Alami mengungkapkan, naiknya harga bawang merah di Pasar Bawang Dringu ini dipengaruhi beberapa faktor.

Pertama banyak petani bawang merah gagal panen sehingga stok terbatas. Lalu faktor selanjutnya karena stok terbatas ini.

Alhasil, banyak daerah lain yang membeli bawang merah Probolinggo karena kualitasnya yang bagus. Hal ini diyakini berpengaruh terhadap harga jual.

“Karena hal itulah membuat harga bawang merah di Probolinggo menjadi naik bahkan sempat menyentuh harga Rp 60 ribu per kilonya,” ujar Taufik, Senin (29/4/24).

Naiknya harga bawang merah ini di sisi lain menguntungkan pedagang hingga petani. Namun demikian DKUPP sesuai perintah pimpinan akan melakukan pengawasan termasuk sidak ke pasar-pasar untuk memantau stok.

Terlebih DKUPP juga akan melakukan pengawasan untuk mengantisipasi adanya monopoli dari kelompok ataupun perorangan terhadap bawang merah.

“Secara keseluruhan untuk stok kebutuhan masyarakat, bawang merah di Kabupaten Probolinggo mencukupi, bahkan untuk kebutuhan stok di pasar-pasar tradisional juga mencukupi,” paparnya.

Diketahui sejak beberapa waktu yang lalu harga bawang merah di Pasar Bawang Dringu naik, bahkan hingga mencapai 60 ribu per kilogram untuk bawang merah dengan ukuran super.

Meski beberapa hari terakhir turun, mencapai Rp 45 ribu hingga Rp50 ribu per kilogram. Namun kisaran harga ini masih tergolong tinggi. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 56 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi