Menu

Mode Gelap
Tingkatan IPM dan Kesejahteraan, Guru Madrasah se-Kabupaten Probolinggo Sepakat Menangkan Gus Haris – Ra Fahmi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Rusdi-Shobih Kunjungi Bawaslu Gudang Kayu Gaharu di Mayangan Terbakar, Segini Kerugiannya Berkat Tanggal Lahir, Belasan Bayi Dapat Kado dari Pemkot Probolinggo Gudang Plastik di Purwosari Pasuruan Terbakar, Warga Panik Sempat Digondol Maling, Sapi Warga Desa Curahtulis Probolinggo Ditemukan di Persawahan

Peristiwa · 13 Mei 2024 10:47 WIB

Kurang dari 2 Jam, Gunung Semeru Erupsi Empat Kali


					FLUKTUATIF: Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang masih fluktuatif dan kerap mengeluarkan material letusan. (foto: dok) Perbesar

FLUKTUATIF: Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang masih fluktuatif dan kerap mengeluarkan material letusan. (foto: dok)

Lumajang,- Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang, alami empat kali erupsi, Senin (13/5/24/) dinihari. Meski demikian, gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu masih berstatus Siaga atau Level III.

“Erupsi pertama pada pukul 01.14 WIB, kemudian pada pukul 01.16 WIB, erupsi berlanjut pada pukul 01.41 dan erupsi kembali pada pukul 01.50 WIB,” kata kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto.

Dalam laporan tertulisnya, Liswanto menyampaikan, visual letusan Gunung Semeru tidak teramati dalam empat kali itu. Saat laporan dibuat, erupsi masih berlangsung.

Sementara, berdasarkan laporan yang dibuat oleh Petugas Pos Pantau di Curah Kobokan, Sigit Rian Alfian sebelumnya, Minggu (12/5/24), Gunung Semeru terdeteksi mengalami lima kali erupsi.

Erupsi itu terjadi pada pukul 08.30 WIB, 08.36 WIB, 09.03 WIB, 09.26 WIB dan pada pukul 20.07 WIB, dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau sekitar 4.176 meter di atas permukaan laut (mdpl).

“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 102 detik,” beber Sigit.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terjadi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Kemudian, warga juga dilarang untuk beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

“Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkas dia. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Gudang Kayu Gaharu di Mayangan Terbakar, Segini Kerugiannya

7 September 2024 - 19:02 WIB

Gudang Plastik di Purwosari Pasuruan Terbakar, Warga Panik

7 September 2024 - 13:25 WIB

Dompet Warga Bandaran yang Raib di SPBU Winongan Akhirnya Dikembalikan

5 September 2024 - 09:06 WIB

Mobil Gus Mujib Dilempar Batu oleh OTK, Polisi Selidiki

4 September 2024 - 18:10 WIB

Pemadaman Kebakaran di Gunung Ebeng-ebeng Lumajang Terkendala Sumber Air

3 September 2024 - 17:36 WIB

Pegunungan Argopuro Probolinggo Terbakar, Pendakian Ditutup

3 September 2024 - 13:21 WIB

Gunung Ebeng-ebeng di Puncak B29 Lumajang Terbakar

2 September 2024 - 20:03 WIB

Jip Tabrak Pemotor di Jalur Pantura Dringu, Dua Meninggal

28 Agustus 2024 - 06:31 WIB

Diduga Korsleting Listrik, Ruko Mebel di Pesisir Ludes Terbakar

27 Agustus 2024 - 13:10 WIB

Trending di Peristiwa