Lumajang,- Selama 2 hari terakhir, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, mengalami 65 kali erupsi. Terbaru, Minggu (19/5/24) dini hari, tepatnya pukul 00.39 WIB, material vulkanik setinggi 700 meter keluar dari kawah Gunung Semeru.
Tak hanya sekali, gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi, pada pukul 06.13 WIB. Lalu erupsi yang ketiga terjadi pada pukul 06.16. WIB.
“Visual Gunung Semeru tidak teramati, erupsi masih berlangsung,” kata Petugas Pos Pantau Gunung Semeru Liswanto dalam laporannya.
Menurutnya, visual letusan tidak teramati dalam tiga kali erupsi Gunung Semeru tersebut. Saat laporan itu dibuat, erupsi Gunung Semeru masih berlangsung.
Meski terus erupsi, namun Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III. PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
“Di luar jarak itu, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas, dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak,” ungkap dia.
Kemudian, warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkasnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moch Rochim