Lumajang,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menggencarkan sosialisasi mitigasi bencana kepada anak. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan kepada guru dan pelajar.
Kali ini, BPBD Lumajang menyasar ke TK Muslimat NU 02, di Kelurahan Tompokersan, Kecamatan/Kabupaten Lumajang, Selasa (21/5/24). Sosialisasi tersebut mengambil tema Belajar Ilmu Bencana Sejak Dini (Beli Nasi).
Kalaksa BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, dalam kegiatan tersebut, pihaknya melibatkan 130 anak TK untuk mengikuti kegiatan sosialisasi mitigasi bencana.
“Kami berikan materi soal mitigasi bencana bagi siswa TK Muslimat NU 02. Sebelum memulai materi, kami mengenalkan berbagai alat kebencanaan seperti motor trail, chainsaw, perahu lipat, LCR, mobil ranger, alat berat loader, dan lainnya,” kata Patria, Rabu (22/5/24),
Usai mengenalkan beberapa alat kebencanaan, pihaknya memaparkan pentingnya pengenalan simbol-simbol kebencanaan seperti jalur evakuasi dan titik kumpul di gedung-gedung, termasuk sekolah.
“Simbol-simbol ini harus diperkenalkan kepada anak-anak agar mereka mengetahui langkah yang harus diambil saat terjadi gempa bumi,” imbuh Patria.
Selain teori, anak-anak juga diajak berdiskusi tentang efek gempa bumi dan cara menghindari bahaya melalui film kartun edukatif.
“Dalam cuplikan video kartun, anak-anak diajarkan cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi, seperti berlindung di bawah meja dan segera keluar rumah ke tempat yang aman setelah gempa mereda,” tuturnya.
Anak-anak juga diperkenalkan dengan berbagai petugas kebencanaan seperti Tim SAR, TRC PB, TNI/Polri, untuk memastikan mereka tahu siapa yang bisa membantu saat bencana terjadi.
“Pengenalan ini penting agar anak-anak tahu petugas mana yang dapat membantu mereka saat bencana,” sebut Patria.
Tujuan utama dari simulasi ini adalah untuk menguji rencana kontijensi dan melihat kesiapsiagaan anak-anak dalam menghadapi bencana saat berada di sekolah.
“Pembekalan ini penting agar jika terjadi bencana, anak-anak tahu apa yang harus dilakukan sehingga risiko korban luka maupun jiwa dapat diminimalisir,” ia memungkasi. (*)
Editor: MohamadS
Publisher: Moh. Rochim