Menu

Mode Gelap
Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

Religi & Pesantren · 23 Mei 2024 16:41 WIB

Jelang Puncak Perayaan Waisak, Jemaat Klenteng Tri Dharma Mandikan Patung Budha


					BERSIH-BERSIH: Salah satu jemaat klenteng Tri Dharma Kota Probolinggo sedang memandikan patung Budha. (foto: Hafiz Rozani)
Perbesar

BERSIH-BERSIH: Salah satu jemaat klenteng Tri Dharma Kota Probolinggo sedang memandikan patung Budha. (foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo, Menjelang perayaan Hari Raya Waisak yang digelar Kamis malam (23/5/24) Klenteng Tri Dharma Sumber Naga, Kota Probolinggo menggelar upacara memandikan patung Budha kecil.

Ritual memandikan Budha ini rutin digelar tiap tahun dalam rangka menyambut perayaan Hari Raya Waisak.

Ritual memandikan pantung Budha kecil digelar sejak Kamis, sekitar pukul 09.00 WIB. Patung Budha kecil yang diletakkan di halaman luar bangunan Klenteng dicuci dan disiram dengan air kembang.

Menyiram patung Budha ini juga sebagai simbol membersihkan kotoran batin dalam diri masing-masing, serta memberi ketenangan hati dan pikiran di setiap jemaat Klenteng Tri Dharma yang juga turut menyiram patung Budha.

Pengurus Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Sumber Naga, Ervan Sudjianto mengatakan, pada perayaan Waisak nanti sekitar pukul 19.00 WIB akan ada sembahyang bersama.

Pada tahun 2568 BE, tahun 2024 detik-detik Waisak jatuh pada pukul 20.52 WIB maka pukul 20.30 WIB akan ada pembacaan Parita Suci.

“Nantinya bersamaan dengan pembacaan Parita Suci dan saat detik-detik perayaan Waisak seluruh umat dalam keadaan meditasi atau hening,” ujar Ervan.

Sementara salah satu jemaat Klenteng Tri Dharma, Sandra mengatakan, makna menyiram patung Budha ini memberikan ketenangan hati, pikiran, kedamaian seperti air mengalir.

“Selain hal tersebut, perayaan Waisak ini terlebih dalam hidup keberagaman dan kerukunan umat agama,” cetusnya. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Haliza

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Era Baru NU Kota Probolinggo Dimulai, Tiga Pilar jadi Spirit Gerakan

27 Oktober 2024 - 19:22 WIB

MUI Kab. Probolinggo Sebut Agen Zionisme Berkeliaran, Warga Diminta Waspada

29 Juli 2024 - 19:33 WIB

Ratusan Jamaah Haji Kota Probolinggo Tiba, Pj. Walikota Beri Pesan Begini

4 Juli 2024 - 13:06 WIB

Pura Mandhara Giri Semeru Agung tak Kecipratan APBD, Pimpinan Dewan Semprot Pemkab Lumajang

30 Juni 2024 - 19:54 WIB

Jamaah Haji Kota Probolinggo Dijadwalkan Tiba di Tanah Air 4 Juli 2024

27 Juni 2024 - 14:55 WIB

Jumlah Hewan Kurban di Probolinggo Berkurang, Perputaran Uang pun Turun

21 Juni 2024 - 22:38 WIB

Masya Allah! Berada di Pinggir Pantai, Sumur Kiai Mino Berasa Tawar

19 Juni 2024 - 19:57 WIB

Jemaah Aboge di Leces Probolinggo, Gelar Idul Adha Hari ini

19 Juni 2024 - 09:53 WIB

Pastikan Pemotongan Hewan Kurban Sesuai Syariat, MUI Kota Probolinggo Cek RPH

18 Juni 2024 - 16:46 WIB

Trending di Religi & Pesantren