Probolinggo,- Perbuatan tidak terpuji yang dilakukan tiga warga negara asing (WNA) di wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) berujung damai. Ketiganya meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Hal itu disampaikan Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana melalui Kapolsek Sukapura AKP Jamhari. Ia menyebut, permintaan maaf itu dilakukan ketika saat dimintai keterangan di Mapolsek Sukapura.
“Pasca viral di jejaring sosial, tiga WNA beserta sopir jip, kami mintai klarifikasi. Ketiganya juga sudah menyadari kesalahannya dan meminta maaf serta membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya,” kata Jamhari.
Jamhari lantas memaparkan kronologi awal tindakan tak senonoh itu. Awalnya, rombongan WNA sebanyak 16 orang berangkat dari Malang untuk tour wisata di sejumlah destinasi di Jawa Timur, Rabu (29/5/2024).
Keesokan harinya sekitar pukul 05.00 WIB, 6 orang WNA memasuki kawasan Bromo lewat pintu masuk Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, dengan mengendarai jip berplat B 2266 IM putih dan jip nopol D 1028 VCI warna merah.
Rute tour Bromo ini adalah Bukit Penajakan I, Lembah Widodaren dan Kawah Gunung Bromo. Setelah dari Bukit Penajakan sekitar pukuk 08.30. rombongan WNA meminta untuk berswafoto di Lembah Widodaren.
Kemudian 3 orang WNA naik keatas jip warna merah serta meminta difotokan oleh rekan sesama WNA. Sayangnya, pose saat berswafoto diluar kelaziman, yakni dengan melorotkan celana lalu memamerkan bagian pantatnya sebagai objek utama foto.
“Aksi WNA tersebut kemudian di foto oleh R, sopir jop secara diam-diam kemudian disebar ke WhatsApp grup jip miliknya hingga akhirnya viral di jejaring sosial,” tutur Jamhari.
Tidak hanya kepolisian, pelaku wisata, tokoh adat dan pemerintah desa menyayangkan kejadian itu. Sebab, tindakan ketiga bule dinilai tidak pantas dan ‘mengotori’ keindahan Bromo.
“Kami sangat menyesalkan tindakan WNA dengan berpose tidak senonoh di kawasan yang disakralkan masyarakat Suku Tengger. Kami mengharapkan dari Tour Leader agar memberikan pemahaman kepada WNA yang berkunjung untuk menghormati adat budaya setempat,” cetus Kepala Desa Ngadisari, Sunaryono.
Seperti diketahui, tiga wisatawan asal Belanda yakni, Marjtin Jacop Johanes, Sem Elisabeth Amaria, dan Nina Petronella Jacoba, berfoto dengan membuka celana dan menunjukkan pantat mereka.
Sontak, foto yang disebar di grup jip viral melalui pesan berantai. Akhirnya, TNBTS dan Polsek Sukapura mengamankan tiga wisatawan asing, sopir jip bernama Rico Hadi dan pemandu wisata, Bima, untuk dimintai keterangan. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moch. Rochim