Menu

Mode Gelap
Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

Berita Pantura · 5 Jun 2024 18:05 WIB

Satu Penambang Korban Longsor Ditemukan, 2 Masih Misterius


					PENCARIAN: Proses pencarian 3 pekerja yang hilang tertimbun longsor di kawasan penambangan pasir Desa Pronojiwo, Lumajang.  (foto: Asmadi). Perbesar

PENCARIAN: Proses pencarian 3 pekerja yang hilang tertimbun longsor di kawasan penambangan pasir Desa Pronojiwo, Lumajang. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Salah satu korban longsor di kawasan tambang pasir di Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, ditemukan, Rabu (5/6/24). Korban ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Korban terindentifikasi atas nama Dwi Suprapto (35), asal RT/36 RW/13 Dusun Supit, Desa Pronojiwo. Korban ditemukan sekitar pukul 13.35 WIB.

 

Kapolsek Pronojiwo AKP Wahono Puji Santoso membenarkan jika satu korban yang tertimbun material tanah longsor sudah ditemukan.

 

“Kemarin Kusnadi ditemukan, sekarang Dwi Suprapto ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” kata Wahono.

 

Hingga saat ini, kata dia, pihaknya bersama BPBD, Tagana, Satpol PP, TNI-Polri dan segenap relawan, masih terus mencari 2 orang penambang yang masih belum ditemukan.

 

“Yang ditemukan sudah dua orang, yakni Kusnadi dan Dwi Suprapto. Tinggal dua orang lagi yang belum ditemukan yakni Rohim dan Junaidi,” pungkas dia.

 

Diberitakan sebelumnya, Tebing di kawasan penambangan pasir Kalibening, Dusun Sumpit, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, mengalami longsor, Selasa (4/6/24). Akibatnya 4 orang dan 2 truk pasir penambang pasir tertimbun material lingsor.

 

Longsor di kawasan lereng Gunung Semeru itu diduga terjadi akibat kontruksi tanah di tebing setinggi 60, sudah labil pasca diguyur hujan selama 2 hari berturut-turut. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 60 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tiga Kendaraan Kecelakaan di Pandaan, Dua Orang Luka

18 November 2024 - 16:07 WIB

Tiga Rumah di Bantaran Ludes Terbakar, Dua Warga Luka Bakar

17 November 2024 - 08:02 WIB

Gudang Mebel Antik di Desa Pesisir Terbakar, Kerugian Rp 600 Juta

15 November 2024 - 07:01 WIB

Mayat Bayi Perempuan Hebohkan Warga Guyangan Krucil

8 November 2024 - 16:27 WIB

Mobil Tertabrak Kereta di Pasuruan, Lima Orang Luka-luka

7 November 2024 - 15:16 WIB

Laka Maut di Winongan, Pengendara Motor Tewas, Satu Luka Parah

6 November 2024 - 12:30 WIB

Innalillahi! Janda Penunggu Warkop Akhiri Hidup dengan Cara Tragis

3 November 2024 - 18:02 WIB

Kecelakaan Truk Pengangkut Kerbau di Tol Gempol-Pasuruan, Beberapa Ekor Terpental

2 November 2024 - 16:11 WIB

Angin Kencang Terjang Dua Kecamatan di Lumajang

1 November 2024 - 18:42 WIB

Trending di Peristiwa