Probolinggo,- Jika pada Pemilu 2024, KPU Kota Probolinggo menetapkan jumlah TPS mencapai 669, maka pada Pilkada Kota Probolinggo, jumlah TPS di Kota Probolinggo berkurang hampir separonya.
Berkurangnya jumlah TPS ini juga dibarengi dengan bertambahnya jumlah pemilih dalam setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Komisioner KPU Kota Probolinggo, Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (Sosdiklih Parmas dan SDM), Radfan Faisal mengatakan, pada Pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024, jumlah TPS di Kota Probolinggo akan mencapai 326 titik.
Meski begitu, jumlah TPS yang akan didirikan di Kota Probolinggo masih belum ditetapkan karena saat ini KPU Kota Probolinggo masih restrukturisasi.
“Jadi ada 326 TPS saat Pilkada 2024. Jumlah tersebut jauh menyusut dari TPS saat Pemilu 2024 yang berada di angka 669 TPS,” ujar Radfan, Senin (1/6/24).
Dengan berkurangnya TPS ini, maka nantinya setiap TPS akan memiliki jumlah pemilih maksimal mencapai 600 orang. Sementara angka aman yang disarankan KPU Provinsi Jatim mencapai 580 orang.
Selain menyusutnya jumlah TPS, pada Pilkada 2024 ini, tidak ada TPS khusus, berbeda dengan Pemilu 2024 lalu yang terdapat 3 TPS khusus.
Selain memang tidak diperbolehkan, juga karena pilkada ini sifatnya lokal. Adapun target partisipasi masyarakat KPU Kota Probolinggo sebesar 87 persen, seperti pada Pemilu 14 Februari lalu.
“Target secara nasional mencapai 77,5 persen, sehingga Pemilu 2024 menjadi standard KPU Kota Probolinggo,” imbuh Radfan.
Untuk dapat mencapai target tersebut, maka KPU Kota Probolinggo akan terus menggelar sosialisasi, salah satunya sosialisasi hingga ke tingkat RT/RW yang telah dilakukan.
“Kemudian sosialisasi pemilih perempuan dihadiri oleh guru-guru, juga pemilih keagamaan, hingga kepemudaan. Kita ingin menyasar seluruh segmen pemilih untuk sosialisasi,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim