Probolinggo,- Beredarnya pesan berantai tentang matinya kambing secara mendadak di daerah Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, menarik perhatian pemerintah setempat.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Pertanian (Disperta) pun melakukan pengecekan dan penyisiran di wilayah Kecamatan Paiton, Selasa (11/6/24) siang.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) drh. Nikolas Nuryulianto pada Disperta Kabupaten Probolinggo mengatakan, setelah melakukan penyisiran dan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, akhirnya ditemukan lokasi kematian kambing yang mati mendadak.
Namun, menurutnya, lokasinya tidak banyak seperti yang beredar di pesan berantai Grup WhatsApp (WA).
“Memang ada kambing yang mati, tapi tidak di beberapa lokasi seperti yang beredar di pesan berantai itu. Hanya ada satu yang mati,” kata Nikolas, Selasa (11/6/2024).
Ia menjelaskan, lokasi kambing yang mati mendadak itu berada di Dusun Pesisir, Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton. Kambing tersebut merupakan milik warga setempat.
“Pemiliknya Pak Haji Umar namanya,” imbuhnya menegaskan.
Meski kematiannya mendadak, Nikolas memastikan, kematian kambing tersebut tidak disebabkan oleh penyakit atau virus hewan yang saat ini ada di Kabupaten Probolinggo.
Sebab, dari 14 ternak yang dimiliki Umar, hanya seekor yang mati mendadak.
“Kalau memang virus, pasti ternak yang lain juga kena. Ini kan tidak, 13 ternak lainnya setelah kami cek, itu sehat semua,” ucapnya.
Meski begitu, Nikolas belum memastikan penyebab kematian mendadak hewan tersebut.
Namun, ia menduga, kambing itu mati akibat terpatok ular berbisa atau keracunan pakan saat sedang digembalakan.
“Keracunan pakan atau digigit ular berbisa itu bisa saja. Karena memang jika dipatok ular berbisa, sekitar 15-20 menit, hewan itu bisa mati dan mengeluarkan darah, bisa dari hidung atau pun mulutnya,” bebernya.
Pemilik kambing mati, Umar mengatakan, kematian mendadak ternaknya itu terjadi pada Jumat (7/6/2024) lalu.
Namun, baru kemarin yang mulai ramai informasi kambing mati mendadak di beberapa desa. “Jadi sudah lima hari yang lalu kejadiannya, bukan kemarin,” sebutnya.
Ia menjelaskan, kematian kambingnya itu bermula saat kambingnya itu digembala di lahan yang berada di belakang rumahnya.
Namun, saat dimasukkan kembali ke kandang, dari 14 ekor ternaknya, hanya satu ekor itu yang lemas dan terkapar.
“Saya coba belikan degan siapa tahu bisa sehat lagi, saya minumkan ke kambingnya. Baru setelah minum degan itu, darah langsung keluar dari mulutnya dan mati,” sampainya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Haliza