Menu

Mode Gelap
SDN Kandangsapi II Disiapkan Jadi Lokasi Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan Berburu Barokah, Ribuan Jemaah Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong ke-72 Lima Pejabat Fungsional Dilantik, Diminta Tetap Jaga Sikap Bupati Lumajang Pantau 11 Titik Jalan untuk Tingkatkan Perputaran Ekonomi Daerah Peras Kades, 2 Oknum Anggota LSM di Probolinggo Terjaring OTT Polisi Gempa Magnitudo 3,2, Warga Desa Tunjung Lumajang Berhamburan Keluar Rumah

Pemerintahan · 13 Jun 2024 12:54 WIB

Kendalikan Inflasi Jelang Idul Adha, Pemkab Lumajang Gelar Pangan Murah


					PANTAU: Pj. Bupati Lumajang meninjau Gelar Pangan Murah (GPM) di Kawasan Wonorejo Terpadu, Rabu (12/06/2024). (foto: Asmadi). Perbesar

PANTAU: Pj. Bupati Lumajang meninjau Gelar Pangan Murah (GPM) di Kawasan Wonorejo Terpadu, Rabu (12/06/2024). (foto: Asmadi).

Lumajang,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), menggelar Gelar Pangan Murah (GPM) di Kawasan Wonorejo Terpadu, Rabu (12/06/2024).

Komoditas yang dijual diantaranya meliputi beras, gula pasir, minyak goreng, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah besar dan cabai rawit.

Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni menyampaikan, harga yang ditawarkan di GPM jauh lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran pada umumnya.

Momentum ini harus menjadi angin segar bagi masyarakat dan harus dimanfaatkan di tengah melambungnya harga bahan pokok di pasaran.

“Gerakan seperti ini harus kami dilakukan, terutama mendekati hari besar keagamaan, apalagi ada musim manten,” kata Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni saat memantau berjalannya GPM.

“Itu kita support jangan sampai inflasi tinggi melebihi dua atau tiga karena itu berat bagi masyarakat, harus ada stabilisasi pasokan dan stabilisasi harga harus kita jaga terus,” imbuh wanita yang biasa dipanggil Yuyun itu.

Yuyun menyampaikan, tujuan digelarnya kegiatan tersebut, tidak lain untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasaran.

Dengan demikian, diharapkan inflasi di daerah dapat dikendalikan dan daya beli masyarakat dapat terjaga.

“Di Lumajang dalam minggu ini inflasi 0,69, tidak apa-apa ada inflasi tapi tidak terlalu tinggi, kalau deflasi terus bisa mempengaruhi daya beli masyarakat,” paparnya.

“Kemungkinannya rantai pasokan yang tidak ada, mungkin karena daya beli masyarakat yang berkurang, ini yang harus kita seimbangkan, kasihan pedagang dan petani karena saat ini sudah masuk musim panen seperti cabe, beras sudah musim panen,” tambahnya.

Pemkab Lumajang, menurut Yuyun, akan terus melakukan monitoring dan evaluasi serta berupaya menggelar kegiatan serupa apabila terjadi kenaikan harga pada kebutuhan pokok.

Yuyun menegaskan, GPM merupakan salah satu upaya agar inflasi di kota pisang dapat terkendali.

“Apabila harga-harga mengalami kenaikan, kita akan menggelar operasi pasar serupa untuk menekan harga yang ada di pasaran,” janjinya. (*)

 

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 125 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lima Pejabat Fungsional Dilantik, Diminta Tetap Jaga Sikap

10 April 2025 - 15:12 WIB

Bagus! Tidak Ada Pejabat Pemkab Probolinggo Terima Gratifikasi Lebaran

9 April 2025 - 20:58 WIB

Duh! 18 ASN Pemkab Probolinggo Mangkir di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran

8 April 2025 - 19:47 WIB

Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Pemkab Probolinggo Siapkan Sanksi bagi ASN Bolos

8 April 2025 - 08:06 WIB

Bunda Indah Akan Penuhi Alat Pertanian Modern Bagi Petani di Lumajang

7 April 2025 - 21:13 WIB

Ada SE MenPANRB, Pemkab Probolinggo Tetap Wajibkan Pegawai Masuk Kerja

7 April 2025 - 16:54 WIB

Menjelang Lebaran, Pemkab Jember Jamin Stok Daging Sapi Aman

23 Maret 2025 - 20:21 WIB

Dua OPD di Jember Bakal Digabung demi Efisiensi, Tuai Penolakan

22 Maret 2025 - 03:30 WIB

Ketua DPRD Dukung Program Janji Politik Bupati Lumajang

18 Maret 2025 - 17:09 WIB

Trending di Pemerintahan