Probolinggo,- KPU Kota Probolinggo pada Senin (24/6/24) memulai tahapan Pilkada dengan melakukan Pencocokan dan Penelitian (coklit). Ditargetkan coklit yang dilakukan oleh petugas pantarlih dapat dilakukan tiga pekan hingga satu bulan.
Coklit dilakukan setelah 651 pantarlih dilantik di kelurahan masing-masing. Adapun target coklit ini di antaranya mencatat pemilih yang memenuhi syarat, namun belum terdaftar, serta mencoret pemilih yang sudah meninggal.
“Jadi untuk data pemilih ini kami sandingkan dari data DP4 Kemendagri dengan data pemilu terakhir atau Pemilu 2024. Sehingga ada kenaikan 1.000 pemilih yang awalnya 178 ribu pemilih menjadi 179 ribu pemilih,” ujar Ketua KPU Kota Probolinggo, Radfan Faisal, Senin (24/6/2024).
Sesuai perintah KPU Provinsi Jatim, serta gerakan satu juta coklit, KPU Kota Probolinggo menargetkan petugas Pantarlih dapat melakukan coklit sebanyak 6.510 pemilih di hari pertama. Sehingga dari total 651 pantarlih, satu Pantarlih melakukan coklit 10 pemilih.
Meski masa kerja Pantarlih ini satu bulan, namun KPU Kota Probolinggo berharap coklit dapat dituntaskan dalam waktu tiga pekan.
Sehingga setiap pekan petugas pantarlih diperintah untuk melakukan laporan terkait coklit yang dilakukan.
“Pelaporan tiap pekan ini dilakukan untuk mengetahui progres coklit, jika terdapat coklit yang jauh dari target maka KPU dapat melakukan percepatan,” beber dia.
Salah satu coklit yang dilakukan di hari pertama oleh pantarlih yakni di Rusunawa Bestari, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan.
Ketua RW 17, Rusunawa Bestari, Rudi Hamsyah mengatakan, pada Pemilu 2024 kemarin di rusunawa terdapat total 280 pemilih, namun pada coklit untuk Pilkada 2024 terdapat 20 pemilih baru.
“Saat Pilkada 2024, memang ada penghuni Rusunawa yang sudah bisa nyoblos namun tidak terdaftar, sehingga warga tersebut sudah bisa menggunakan haknya di Pilkada 2024. Dengan tambahan 20 pemilih, maka di Rusunawa terdapat 300 pemilih,” ungkap Rudi. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim