Probolinggo,- Kasus kekerasan anak dan perundungan di satuan pendidikan yang masih terjadi menjadi perhatian semua pihak tak terkecuali Pemerintah Kota Probolinggo.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemkot Probolinggo memembentuk satgas untuk mecegah dan menangani perundungan dan kekerasan.
Satuan tugas yang dibentuk Pemkot Probolinggo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan diberi nama Gaspro Cetar Perkasa.
Dibentuknya satgas ini menjadi langkah preventif dalam tindak perundungan dan kekerasan di sekolah.
“Kasus bullying menjadi isu nasional bahkan di Kota Probolinggo juga terjadi. Sehingga dengan adanya satgas ini sebagai bentuk usaha preventif dari kasus bullying yang terjadi. Sehingga dengan satgas ini diharapkan dapat mencegah bullying di sekolah,” ujar Pj Walikota, Nurkholis, Senin (1/7/24).
Gaspro Cetar Perkasa ini terdiri dari kepala sekolah PAUD, SD, SMP serta Penilik/ Pengawas Satuan Pendidikan serta Tim TPPK Kota/ Satuan Pendidikan Kota Probolinggo.
“Biasanya anak kalau menjadi korban bullying terlihat gelagatnya atau terlihat murung, untuk itu guru harus selalu peka terhadap anak didiknya,” papar Nurkholis yang juga Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Siti Romlah mengatakan, di Kota Probolinggo sudah mencapai 100 persen pembentukan satuan tugas pencegahan dan penanganan kekerasan pada satuan pendidikan mulai jenjang PAUD hingga SMP.
“Jadi sebelumnya, Kota Probolinggo belum memiliki satgas pencegahan dan penanganan ini. Sekarang satgas ini sudah terbentuk tim di seluruh tingkatan satuan pendidikan yakni, PAUD 100 persen, SD 100 persen, dan SMP 93 persen,” bebernya.
Target ke depan ada peta wilayah yang menunjukkan wilayah hijau, kuning dan merah pada masing-masing satuan kerja pendidikan dan kecamatan untuk nantinya dilakukan intervensi bersama. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim