Probolinggo,- Jajaran Satreskrim Polres Probolinggo, menggelar rekonstruksi terbunuhnya Yusup (23), warga Desa Betek, Kecamatan Krucil, pada Jumat (5/7/2024) siang.
ekonstruksi dilakukan di sebuah hutan yang berada di desa setempat. Di hutan Lereng Gunung Argopuro itulah, Yusup tertembak senapan angin saat sedang berburu tupai dan burung.
Kasatreskrim Polres Probolinggo, Iptu Putra Adi Fajar Winarsa menyebut, dalam rekonstruksi sebanyak lima orang saksi turut dihadirkan beserta salah seorang pemeran pengganti korban.
Kelima saksi tersebut adalah Zamroni, Muh Rendi, Ahmad Harianto, Mohammad Riska, dan Andre. Mereka merupakan teman korban saat berburu di hutan.
Saat berburu, korban bersama lima saksi ini mengendarai tiga buah motor. Setelah memasuki area hutan yang cukup dalam, mereka pun memarkirkan motornya.
“Setelah parkir motor, mereka berembuk untuk membagi tim. Kesepakatannya, satu tim berburu ke arah timur dan satu tim lainnya berburu ke arah barat,” ujar Putra.
Satu tim berisi masing-masing tiga orang. Moh. Rendi, Ahmad Harianto, dan Andre bergabung menjadi satu tim yang berburu ke arah timur dengan senjata dua senapan angin.
Sedangkan tim kedua, beranggotakan Mohammad Riska, Zamroni, dan korban Yusup. Tim ini kebagian tugas berburu ke arah barat.
Sesaat kemudian, tim yang menyisir ke arah barat ini menemukan buruan. Buruannya berada di lereng hutan yang banyak ditumbuhi semak-semak.
Zamroni dan Yusup segera mengambil posisi untuk mengantisipasi hewan buruannya kabur pasca ditembak. Sedangkan Riska mengambil posisi tembak yang lokasinya lebih tinggi dari lokasi korban.
Burung perkutut yang diburu sudah berada di incaran moncong senapan angin yang dibawa oleh Riska. Riska pun bersiap menembakkan peluru angin.
Riska tidak sadar jika pada arah target bidikannya itu juga berada Yusup yang hendak mengambil burung hasil tembakan. Hal itu terjadi karena keberadaan Yusup terhalang semak-semak.
Ketika peluru ditembakkan, justru terdengar suara Yusup berteriak ‘aduh’. Mendengar teriakan itu, Zamroni langsung menghampiri korban yang sudah tertembak senapan angin dengan kondisi sudah tidak sadarkan diri.
Zamroni pun menggendong korban ke lokasi motor diparkir dan membawanya ke Puskesmas Condong. Namun, karena kondisi yang cukup parah, korban akhirnya dirujuk ke rumah sakit.
Sesampainya di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, oleh tim medis korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
“Berdasarkan alat bukti yang ada dan keterangan sejumlah saksi termasuk keterangan terduga pelaku, memang sinkron dengan kronologisnya,” Putra memungkasi. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim