Probolinggo,- Hampir seluruh masyarakat wilayah Jawa Timur tak terkecuali di Kota Probolinggo saat ini tengah merasakan suhu lebih dingin pada malam hari yakni fenomena bedhidhing.
Meski demikian, menurut Badab Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo, fenomena ini tidak terlalu dirasakan di Kota Probolinggo.
Dalam rilisnya, BMKG menyebutkan, fenomena nedhidhing ini merupakan perubahan suhu yang mencolok, khususnya saat awal musim kemarau.
Suhu udara akan menjadi sangat dingin saat malam hari hingga pagi, sedangkan siang hari suhu akan melonjak panas menyengat.
Fenomena suhu dingin yang terasa lebih dingin ini merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi dibulan – bulan puncak musim kemarau yang terjadi antara bulan Juli hingga September.
“Jadi untuk fenomena bedhidhing ini tidak terlalu terasa di Kota Probolinggo, dengan suhu 12 hingga 15 derajat,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo, Selasa (16/7/24).
“Fenomena bedhidhing di Kota Probolinggo ini berlangsung sejak dua minggu yang lalu, hingga perkiraan terjadi hingga akhir bulan Juli,” imbuhnya.
Bertepatan dengan fenomena bedhidhing ini, di Kota Probolinggo juga terjadi fenomena Angin Gending, yang mana angin ini bertiup mulai awal Juli.
Angin yang memiliki kecepatan 17 hingga 31 kilometer per jam ini terjadi karena dipengaruhi perbedaan suhu udara antara daerah dataran tinggi dengan dataran rendah atau pesisir.
“Dengan adanya fenomena ini, maka kami mengimbau masyarakat jaga kesehatan. Karena fenomena ini juga dibarengi Angin Gending maka warga diingatkan untuk tidak membakar sampah sembarangan untuk mengantisipasi kebakaran,” pungkas Sugito. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Haliza