Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Siapkan 6 Hektar Lahan untuk Lokasi Sekolah Rakyat Libur Panjang, Berikut Tips Memilih Liburan saat Lebaran Baru Saja Surut, Banjir Kembali Rendam Bandaran, Winongan Selisih Sehari dengan Pemerintah, Jamaah Aboge di Leces Shalat Idul Fitri Hari Ini Warga Winongan Rayakan Lebaran di Tengah Sisa Genangan Banjir Kado Lebaran, 507 Warga Binaan Lapas Kelas II Probolinggo Dapat Remisi

Lingkungan · 17 Jul 2024 17:44 WIB

Mengapa Fenomena Embun Upas Terjadi di Bromo? Begini Penjelasannya


					LANGKA: Fenomena langka berupa Embun Upas terjadi di kawasan wisata Bromo sejak beberapa hari terakhir. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

LANGKA: Fenomena langka berupa Embun Upas terjadi di kawasan wisata Bromo sejak beberapa hari terakhir. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Saat ini hampir seluruh wilayah di Indonesia mengalami fenomena suhu sangat dingin di malam hari tak terkecuali di wilayah Probolinggo.

Bahkan akibat fenomena ini, di kawasan Lautan Pasir (Kaldera) Gunung Bromo terjadi fenomena frozen atau embun upas.

Fenomena ini sejatinya telah muncul sejak bulan Juni lalu. Namun awal bulan Juli hingga saat ini, fenomena frozen embun lebih sering terjadi, khususnya bertepatan dengan fenomena musim dingin (Jawa: bediding).

Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani mengatakan, embun es atau embun upas biasa terjadi di kawasan pegunungan salah satunya di kawasan Bromo Tengger Semeru, yang terjadi antara bulan Juli-Agustus.

“Jadi fenomena ini muncul di dataran tinggi dengan ketinggian minimal 2.000 meter di atas permukaan laut, kemunculannya saat puncak musim dingin,” ujar Septi, Rabu (17/7)24).

Kemudian untuk fenomena frozzen atau embun upas ini biasanya terjadi ketika suhu mencapai di bawah 10 derajat Celcius.

Adapun kemunculannya, terjadi antara pukul 03.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, kemudian akan mencair saat matahari mulai terbit.

Untuk itu, bagi wisatawan yang hendak ke Gunung Bromo pada saat ini untuk mempersiapkan perlengkapan, mulai jalek tebal, dan sarung tangan, atau perlengkapan penghangat tubuh lainnya.

“Imbauan kami kepada wisatawan yang datang untuk membawa perlengakapan diri yang cukup tebal, mulai jaket, hingga sarung tangan,” bebernya.

“Pada musim kemarau saat ini, wisatawan diingatkan untuk tidak menyalakan api karena rawan terjadi kebakaran hutan,” Septi menambahkan.

BB TNBTS juga membuka posko untuk pengaduan kebakaran di kawasan wisata Bromo.

Warga diminta segera berkoordinasi untuk dapat dilakukan pemadaman dengan cepat jika ada titik api. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 260 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Nyepi hingga Idul Fitri, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Ditutup

30 Maret 2025 - 15:09 WIB

Cuaca Tak Bersahabat, BMKG Imbau Pemudik Waspada

29 Maret 2025 - 15:58 WIB

Ada Tradisi Petolekoran, Patroli Laut Utara Probolinggo Diperketat

27 Maret 2025 - 20:10 WIB

Pembangunan Kampus Unej di Lumajang Dilanjutkan, Bahkan Ditargetkan Selesai 2026

27 Maret 2025 - 18:39 WIB

Wisata Bromo Diminta Tetap Buka Saat Idul Fitri, Gus Haris Turun Tangan

27 Maret 2025 - 03:47 WIB

Sambut Lebaran 2025, Polisi di Probolinggo Dirikan Enam Pos Pelayanan

26 Maret 2025 - 18:12 WIB

Reservoir Diresmikan, 600 Rumah di Lumajang Dipasok Air Bersih

25 Maret 2025 - 18:16 WIB

Cegah Kecelakaan, Dua Pos Perlintasan KA di Kota Probolinggo Diresmikan

25 Maret 2025 - 16:08 WIB

Mulai Hari ini, Tol Probowangi Seksi Gending hingga Paiton Bisa Dilintasi Gratis

24 Maret 2025 - 10:41 WIB

Trending di Lingkungan