Lumajang,- Ketersediaan infrastruktur yang lengkap dan memadai, dapat meningkatkan aksesibilitas serta mobilitas masyarakat desa. Selain itu, juga dapat mempercepat pertumbuhan perekonomian lokal, meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan membuka peluang investasi.
Meski demikian, pemerataan pembangunan desa sejauh ini masih dihadapkan dengan sejumlah tantangan. Seperti regulasi yang kurang menunjang, minimnya sumberdaya manusia, dan letak geografis yang sulit.
Untuk mengatasi hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang butuh kerja sama berbagai pihak, termasuk pelaku usaha, akademisi dan masyarakat untuk mempercepat dan mempermudah proses pembangunan infrastruktur desa.
Salah satu desa terpencil yang menjadi perhatian Pemkab Lumajang saat ini adalah Desa Ranu Pani dan Desa Argosari di Kecamatan Senduro. Pasalnya, dua desa tersebut menjadi salah satu tempat favorit wisatawan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lumajang, Retno Wulan Andari mengatakan, di Desa Ranu Pani dan Argosari, ketersediaan infrastruktur dibutuhkan untuk menunjang geliat wisata di lereng Gunung Semeru itu.
Apalagi, sambung dia, Desa Ranu Pani dan Desa Argosari telah menjadi wilayah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Bromo Tengger Semeru.
“Desa yang menjadi prioritas Pemkab Lumajang akan mendapatkan dukungan serta lokasi prioritas implementasi percepatan pengembangan pariwisata,” jelas Retno saat dihubungi via sambungan seluler, Rabu (24/7/24).
Berdasarkan catatan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Lumajang tertulis, bahwa Desa Ranu Pani dan Argosari telah mendapatkan berbagai jenis proyek pembangunan infrastruktur dari Pemkab Lumajang.
Pembangunan infrastruktur desa, menurut Retno, menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.
Namun, untuk membangun infrastruktur desa tidaklah mudah. Ada beberapa langkah yang harus diambil agar pembangunan infrastruktur desa bisa berjalan dengan lancar.
“Untuk peningkatan infrastruktur juga dilakukan menunjang dan melengkapi desain pengembangan, terutama pada Kawasan Argosari dari aspek lingkungan, ekonomi wilayah, serta sosial budaya,” kata Retno.
Warga Desa Ranu Pani menyambut baik percepatan pembangunan infrastruktur di desanya. Pasalnya kawasan yang menjadi salah satu cikal bakal wisata Lumajang itu, jalannya banyak yang rusak dan berlubang.
“Dengan adanya proyek pembangunan infrstruktur pembangunan desa dan jalan, tentu sangat memudahkan kami warga yang berada didataran tinggi untuk transportasi,” kata salah satu warga Desa Ranupani, Sentot.
“Selama ini, hasil bumi yang kita dapatkan, kebanyakan dijual ke Kabupaten Malang. Hal itu dikarenakan infrastruktur jalan di Ranu Pani rusak,” imbuh Sentot. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Moch. Rochim