Lumajang,- Ratusan hektar lahan pertanian di Kabupaten Lumajang, dipastikan gagal panen karena diserang hama tikus. Serangan hama tikus meliputi tanaman padi dan jagung.
Jagung dan padi yang tinggal menghitung hari untuk dipanen, rusak terserang hama tikus. Hewan pengerat ini merusak puluhan hektar tanaman jagung dan padi yang mayoritas berada di Kecamatan Candipuro.
Hama tikus memakan jagung siap panen di beberapa area hingga tersisa tongkolnya saja. Tak ada jagung tersisa untuk dipanen, yang ada hanya sisa kulit jagung dan tongkolnya saja.
Petani tidak kuasa membasmi tikus-tikus yang semakin banyak. Berbagai cara sudah dilakukan, dari memberi obat sampai memasang jebakan namun tidak membuahkan hasil.
Menanggapi hal itu, Pj Bupati Lumajang Indah wahyuni mengatakan, Pemkab Lumajang mau tidak mau harus turun tangan untuk mengendalikan hama tikus. Salah satunya dengan memberi bantuan rumah burung hantu kepada petani.
“Kami meminta kepada petani agar membersihkan pematang sawahnya, biar tidak menjadi rumah tikus. Kami menaruh rumah burung hantu agar bisa mengusir hana tikus,” kata wanita sapaan akrabnya Yuyun itu, Minggu (28/7/24).
“Dalam siklus rantai makanan selain ular, juga dikenal burung hantu sebagai pemangsa tikus yang berada di area persawahan,” tambahnya.
Selain itu, Yuyun mengajak petani untuk menggalakkan gerakan bersama-sama membasmi tikus. Gerakan secara ini dianggap langkah yang tepat untuk memaksimalkan pengendalian tikus.
“Namun yang lebih penting lagi untuk membasmi tikus harus ada gerakan pengendalian bersama-sama dari seluruh petani,” tegasnya.
Petani di Kecamatan Candipuro, Hendra mengakui, berbagai upaya untuk mengusir hama tikus sudah dilakukan. Namun serangan hama tikus semakin ganas dan semakin berutal.
“Dengan adanya bantuan dari Pemkab Lumajang ini, kami sangat berterimakasih. Semoga bisa membantu membasmi hama tikus yang semakin merajarela ini,” syukurnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moch. Rochim