Lumajang,- Dalam upaya kendalikan hama tikus yang menyerang tanaman padi dan jagung, Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang merancang skema Gropyokan, yakni membasmi tikus menggunakan alat tradisional dan alat emposan yang berbentuk seperti knalpot.
“Yang saat ini sudah dilaksanakan di Kecamatan Kunir, Yosowilangun, dan Pasrujambe,” kata Kepala DKPP Lumajang, Hairil Diani saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Senin (29/7/24).
Namun, Hairil belum bisa menjelaskan berapa hektar lahan sawah milik petani yang akan menggunakan skema ini.
“Tidak hafal angka jumlah total keseluruhannya,” kata dia singkat.
Pembasmian hama tikus secara tradisional ini dilakukan bertahap dan berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
“Untuk jadwal selanjutnya, saya konfirm dulu ke Koordinasi POPT (Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan, red) yang mengkoordinasikan pelaksanaannya,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan hektar lahan pertanian di Kabupaten Lumajang, dipastikan gagal panen karena diserang hama tikus. Serangan hama tikus meliputi tanaman padi dan jagung.
Jagung dan padi yang menghitung hari untuk dipanen, rusak terserang hama tikus. Hewan pengerat ini merusak puluhan hektar tanaman jagung dan padi yang mayoritas berada di Kecamatan Candipuro.
Hama tikus memakan jagung siap panen di beberapa area hingga tersisa tongkolnya saja. Otomatis, tanaman jagung pun tidak bisa dipanen.
Petani tidak kuasa membasmi tikus-tikus yang semakin banyak. Berbagai cara sudah dilakukan, dari memberi obat sampai memasang jebakan namun tidak membuahkan hasil. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Moch. Rochim