Menu

Mode Gelap
Logistik Pilkada di Kab. Probolinggo Mulai Didistribusikan, Segini Jumlahnya Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin

Ekonomi · 2 Agu 2024 18:42 WIB

Hama Tikus Rusak Jagung dan Padi, Petani Lumajang Ramai-ramai Tanam Tembakau


					TANAMAN TEMBAKAU: Petani sedang menyemprotkan pestisida ke tanaman tembakau. (foto: dok). Perbesar

TANAMAN TEMBAKAU: Petani sedang menyemprotkan pestisida ke tanaman tembakau. (foto: dok).

Lumajang,- Para petani jagung di Kabupaten Lumajang, mulai beralih menanam tembakau akibat serangan hama tikus yang semakin menyebar dan merusak tanaman jagung.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Lumajang Dwi Wahyono mengatakan, saat ini sudah ada sekitar 20 persen lahan pertanian jagung yang sudah berubah menjadi tanaman tembakau.

Artinya, setidaknya ada 10 hektare dari total 50 hektare lahan pertanian jagung yang rusak akibat serangan hama tikus sudah berubah menjadi tanaman tembakau.

“Ini karena serangan tikus merajalela, sekitar 20 persen peralihan dari petani jagung ke tembakau,” kata Dwi saat dikonfirmasi, Jum’at (2/8/2024).

Dwi menambahkan, perubahan yang mendadak ini sebenarnya juga membuat para petani bertaruh. Sebab, kebanyakan petani tembakau merupakan mitra perusahaan.

Sedangkan, petani tembakau yang ditanam secara dadakan ini belum menjadi mitra. Dengan demikian, mereka belum menemukan pangsa pasar hasil panen tembakaunya.

Sehingga, hasil panennya pun tidak bisa serta merta dijual seperti petani yang sudah bermitra dengan perusahaan.

Kondisi petani tembakau dadakan ini semakin sulit lantaran mereka tidak punya infrastruktur yang memadai untuk mengolah tembakau sebelum dijual.

Infrastruktur yang dimaksud berupa gudang dan alat untuk mengeringkan tembakau. Alhasil, mereka terpaksa harus menjual tembakau dalam kondisi basah.

“Mereka (petani tembakau dadakan) harus dibantu pemasaran karena petani peralihan ini tidak punya infrastruktur yang memadai jadi harus dijual basah,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, ratusan hektar lahan tanaman padi dan jagung di Lumajang gagal panen gara-gara dimakan tikus.

Mayoritas lahan pertanian yang diserang hewan pengerat ini berada di wilayah Kecamatan Candipuro. (*)

 

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 87 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi