Probolinggo,- Banyak cara untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Indonesia. Seperti yang dilakukan warga Jalan Lawu, RT/05, RW/02, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.
Warga menggelar lomba memasak nasi goreng, Minggu (10/8/24) pagi. Lomba masak yang digelar ini cukup unik, karena diikuti oleh 10 pasang suami-istri warga sekitar.
Pasangan ini berbagi tugas dimana para suami bertugas memasak nasi goreng, sementara tugas istri memberi perintah bahan-bahan apa saja yang harus dimasukkan.
Perlombaan diawali dengan para suami yang mengambil bahan yang telah disediakan dengan dikomando oleh istri masing-masing.
Kemudian setelah bahan yang diambil lengkap, barulah peserta mulai memasak nasi goreng.
Tak ayal, selama proses memasak, peserta acap kali salah memasukkan urutan bumbu. Bahkan ada bumbu yang lupa dicampurkan.
Meski para suami terlihat kaku dalam memasak, hingga waktu yang ditentukan, 10 peserta ini berhasil menyelesaikan nasi goreng yang dibuatnya.
Ada beberapa kriteria penilaian, selain rasa, juga tampilan nasi goreng saat disajikan. Dan tentunya tempat memasak para peserta juga harus bersih setelah proses memasak selesai.
Juri lomba memasak, Husnul Hotimah mengatakan, nasi goreng yang dibuat oleh para suami ini rasanya berbeda-beda. Ada yang pas, ada yang kurang garam, serta komposisi bumbunya ada yang kurang.
“Kami memaklumi rasa nasi goreng yang dihasilnya ada yang pas dan ada yang kurang karena yang memasak adalah bapak-bapak. Namun secara penampilan atau sajian terakhir semuanya sudah bagus,” kata Husnul.
Dalam lomba masak nasi goreng ini ada tiga pemenang dari dua kategori. Dalam kategori umum, juara 1 diraih oleh Senol. Sementara pada kategori undangan, juara 1 diraih oleh Habib Hadi Zainal Abidin.
Salah satu peserta, Habib Hadi mengatakan, selama memasak nasi goreng tidak begitu kesulitan karena saat berkumpul keluarga sering ikut masak.
Namun yang masih kurang yakni, kreasi dan inovasi masih kalah dengan ibu-ibu. Apalagi jika mengikuti lomba, diperlukan kecepatan dan kreativitas lebih.
“Terlepas nasi goreng buatan saya kurang asin, namun dari momen ini lah kekompakan, kebersamaan harus kita jaga. Momen ini juga untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia,” ujarnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Nuri Maulida