Probolinggo,– Ritual Tari Sodoran di Hari Raya Karo yang dilaksanakan oleh masyarakat tiga desa di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo ini menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Bromo.
Selama prosesi Tari Sodoran yang dilaksanakan di Balai Desa Wonotoro, sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) baik yang hendak ke Bromo atau pun pulang menyempatkan diri menyaksikan tradisi tersebut.
Tak ayal tradisi yang memiliki filosofi lahirnya manusia ke bumi tersebut tiap tahunnya selalu menarik perhatian wisatawan lokal atau pun mancanegara.
Seperti wisatawan asing asal Andalusia, Spanyol, Rocio yang mengatakan, budaya di Indonesia ini begitu indah dan sangat menarik, seperti yang ia saksikan terlebih panorama Gunung Bromo indah.
“Saya sempat melihat tadi, di mana budaya di Indonesia ini cukup indah dan sangat menarik, begitu juga keindahan Gunung Bromo salah satunya saat sunrise,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, Kabupaten Probolinggo, Heri Mulyadi mengatakan, pemkab terus mendukung kegiatan keagamaan maupun kebudayaan dan tradisi Tengger.
ia pun berharap masyarakat suku Tengger di kawasan Gunung Bromo dapat menjaga kebudayaan hingga tradisinya.
Diberitakan sebelumnya, warga tiga desa yakni Ngadisari, Wonotoro, dan Jetak, pada Selasa siang (20/8/24) melaksanakam tradisi Tari Sodoran.
Pelaksanaan tradisi ini bertepatan dengan Hari Raya Karo 1946 Saka ini dilaksanakan di Balai Desa Wonotoro, yang pada kesempatan ini menjadi mempelai laki-laki. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Nuri Maulida