Probolinggo,- Setelah dua kali diundang, ketua DPC Gerindra Kabupaten Probolinggo, Muhammad Zubaidi akhirnya mendatangi kantor Bawaslu Kabupaten Probolinggo, Selasa (3/9/2024) sore.
Pemanggilan Zubaidi berkaitan dengan pesan berantai di media sosial, khususnya via WhatsApp (WA) perihal kronologi pendaftaran bakal pasangan calon (bapaslon) ke KPU, beberapa waktu lalu, yang dinilai hoaks.
Ketua Bawaslu Kabupaten Probolinggo, Yonki Hendriyanto mengatakan, pada undangan pertama, Zubaidi tidak hadir lantaran saat itu berbarengan dengan prosesi pelantikan DPRD.
Atas hal itu, Bawaslu Kabupaten Probolinggo kembali mengundang Zubaidi untuk kedua kalinya. Pada pemanggilan kali kedua, Zubaidi akhirnya hadir.
“Yang bersangkutan terpilih jadi anggota dewan, undangan pertama berbarengan dengan pelantikannya, sehingga kami undang kembali hari ini,” kata Yongki.
Ia menjelaskan, pihaknya mengundang Zubaidi untuk dimintai keterangan lantaran meneruskan pesan berantai yang berisi informasi tidak lengkapnya salah satu persyaratan pendaftaran bapaslon Bupati – Wakil Bupati Probolinggo.
Pesan berantai itu, dalam narasinya seolah-olah dibuat oleh pihak Bawaslu. “Tidak benar (kalau pesan itu kami yang buat, makanya kami undang untuk dimintai keterangan,” ucap Yonki.
Dalam keterangannya, Zubaidi mengaku hanya meneruskan pesan tersebut ke grup WA yang juga terdapat komisioner bawaslu, dengan tujuan untuk meminta klarifikasi dari Bawaslu.
Bahkan, jika informasi tersebut benar, ia siap membantu Bawaslu untuk menindaklanjuti, bahkan men-DKPP an KPU jika terbukti melakukan pelanggaran.
“Grup itu berisi pimpinan parpol dan kami (komisioner bawaslu, red),” ungkap Yonki.
Bawaslu, yang menyadari bahwa pesan berantai tersebut bukan dibuat oleh pihaknya, langsung meminta keterangan dari Zubaidi terkait sumber pesan berantai yang diteruskannya itu.
Namun, eks ketua KPU Kabupaten Probolinggo itu mengaku tidak tahu-menahu siapa yang memberikan pesan berantai itu kepadanya.
“Ketika kami tanya pesan itu dari mana, yang bersangkutan mengaku tidak tahu. Karena pesan itu berasal dari nomor random atau nomor baru yang masuk ke pesna WhatsApp-an ya,” ungkapnya.
Sementara itu, pasca keluar dari ruang pertemuan dengan Bawaslu, Muhammad Zubaidi enggan memberikan keterangan.
Ia justru bergegas menuju mobilnya dan meninggalkan lokasi. “Saya ada acara mas, ada acara,” kilahnya seraya bergegas masuk ke dalam mobilnya. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra