Menu

Mode Gelap
Polisi Gagalkan Peredaran 24 Karung Pupuk Subsidi Ilegal di Probolinggo Pasca Lebaran, Pemohon Administrasi Kependudukan di Jember Melonjak Jembatan Pajarakan Rusak, Jalur Pantura Probolinggo Macet 3 KM Akses Jalan Umum di Semare Ditutup Sepihak, Polisi Langsung Ambil Tindakan Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki Pemerintah Lumajang Dukung Usulan Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Lumajang

Nasional · 3 Sep 2024 09:22 WIB

Manuver Presiden Jokowi Usai Jabatan Berakhir, Gabung Partai Gerindra?


					MESRA: Presiden Jokowi bersama Prabowo Subianto dalam Apel Kader Partai Gerindra, 31 Agustus lalu, di Indonesia Arena GBK Jakarta. (foto: IG jokowi)
Perbesar

MESRA: Presiden Jokowi bersama Prabowo Subianto dalam Apel Kader Partai Gerindra, 31 Agustus lalu, di Indonesia Arena GBK Jakarta. (foto: IG jokowi)

Jakarta,- Presiden Joko Widodo (Jokowi) diprediksi bakal bergabung dengan Partai Gerindra setelah masa jabatannya berakhir. Asumsi menguat melihat kedekatan Jokowi dengan Ketua Umum Partai Gerindra saat ini, Prabowo Subianto.

Namun, Pakar Ilmu Politik Universitas Indonesia, Cecep Hidayat memiliki pandangan lain. Menurutnya, prediksi tersebut masih terlalu dini dan belum memiliki dasar yang kuat.

Cecep menyebut bahwa meskipun hubungan Jokowi dan Prabowo sedang mesra-mesranya, namun belum ada indikasi jelas yang menunjukkan bahwa Jokowi akan bergabung dengan partai berlambang kepala Garuda tersebut.

“Banyak yang berpendapat hubungan ini lebih pada diplomasi politik dan membangun aliansi daripada langkah Jokowi untuk menjadi kader partai tertentu,” ujar Cecep dalam wawancara di Jakarta, Minggu lalu.

Spekulasi mengenai manuver Jokowi bergabung ke Partai Gerindra semakin mengemuka setelah Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkapkan kebanggaannya saat Jokowi hadir dalam acara Apel Kader Partai Gerindra, 31 Agustus lalu dengan balutan pakaian serba putih.

Kemeja safari putih dengan empat saku dibagian depan, selama ini identik dengan Prabowo Subianto. Kemeja itu kembali dipopulerkan Prabowo setelah sebelumnya menjadi pakaian khas Presiden pertama RI, Soekarno.

Dalam kesempatan itu, Muzani bahkan mengaitkan pilihan pakaian Jokowi dengan pernyataan bahwa cinta terakhir akan bersemi di hati Jokowi.

Namun, Cecep menilai pernyataan tersebut lebih merupakan bentuk diplomasi politik dan bukan indikasi resmi bahwa Jokowi akan bergabung dengan Partai Gerindra.

Menurut Cecep, Jokowi dalam kapasitasnya sebagai kepala negara memiliki tanggung jawab untuk menjaga hubungan baik dengan semua partai politik. Salah satu cara yang ia gunakan adalah menyesuaikan warna pakaian dengan warna khas partai yang ia hadiri.

Contohnya, ketika menghadiri  Musyawarah Nasional XI Partai Golkar, Jokowi tampak mengenakan kemeja berwarna kuning, warna khas Golkar. Begitu pula, ketika menghadiri acara pembukaan Kongres Ke-6 Partai Amanat Nasional (PAN), ia mengenakan kemeja biru, warna yang melambangkan PAN.

“Ini sebenarnya untuk memperlihatkan bahwa Jokowi dekat dan juga menjadi bagian dari semuanya. Jadi, bukan serta-merta dia menjadi kader Partai Gerindra,” ulas Cecep.

Terkait dengan pujian yang beberapa kali dilontarkan oleh Prabowo Subianto kepada Jokowi dalam acara Apel Kader Gerindra, Cecep menganggap hal tersebut sebagai bentuk komunikasi politik yang menunjukkan adanya hubungan baik diantara keduanya.

Namun, lagi-lagi Cecep menegaskan bahwa hal ini tidak serta merta menjadi indikator Presiden Jokowi akan bergabung dengan Partai Gerindra.

“Pujian tersebut lebih pada menunjukkan kepada publik bahwa mereka memiliki hubungan kerja sama yang baik. Ini adalah komunikasi politik yang disampaikan kepada publik,” tambah Cecep.

Mengenai masa depan politik Jokowi setelah masa jabatannya berakhir pada 2024, Cecep meyakini bahwa Jokowi telah memiliki exit plan, yang sejauh ini masih misterius.

“Jokowi pernah menyatakan akan pulang kampung, namun dengan berbagai aktivitas yang ia miliki, kemungkinan besar ia tidak akan benar-benar pulang kampung. Mungkin saja ia akan mengambil peran lain, seperti menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) atau peran penting lainnya,” urai Cecep. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 114 kali

Baca Lainnya

Berpacu dengan Waktu, Pemkot Probolinggo Targetkan Gelar Sekolah Rakyat Tahun ini

8 April 2025 - 18:47 WIB

Takjubnya Ahmad Dhani saat Kunjungi Jembatan Kaca Bromo, Sebut ‘Prototipe’ Surga

7 April 2025 - 22:21 WIB

Probolinggo Jadi Proyek Percontohan Sekolah Rakyat, Mensos Gus Ipul Sambangi Bupati Gus Haris

4 April 2025 - 10:40 WIB

Libur Panjang, Berikut Tips Memilih Liburan saat Lebaran

1 April 2025 - 17:30 WIB

Hari ke-6 Ramadhan, Harga Komoditas Cabai Turun, Namun Masih Dikeluhkan

6 Maret 2025 - 14:56 WIB

Sekolah Rakyat Dibuka Tahun Ini, Mensos Gus Ipul: Dimulai dari SMA

4 Maret 2025 - 18:28 WIB

Demo ‘Indonesia Gelap’ di Jember, Mahasiswa Tolak Efisiensi Anggaran

21 Februari 2025 - 20:06 WIB

Catat! Serangan Digital pada Perusahaan Media Siber Merupakan Bentuk Kekerasan terhadap Pers

21 Februari 2025 - 13:08 WIB

Gus Haris – Ra Fahmi Gladi Kotor di Monas Jelang Pelantikan

18 Februari 2025 - 15:42 WIB

Trending di Nasional