Lumajang, – Proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), sudah memasuki hari ketiga. Namun, api yang membakar di kawasan puncak Gunung Ebeng – ebeng sulit dijangkau.
Kabag TU TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan, petugas kesulitan memadamkan api karena medannya sangat sulit untuk dijangkau.
“Petugas kita masih berusaha memadamkan, titik api berada di lokasi yang cukup sulit dijangkau,” kata Septi melalui pesan singkat, Selasa (3/9/2024).
Septi menambahkan, selain sulit dijangkau, sumber air di sekitar lokasi kebakaran sangat sulit didapatkan. Akibatnya, petugas pemadam kebakaran harus turun ke bawah untuk mengambil air dengan jarak yang jauh.
“Sumber airnya juga jauh, jadi petugas kita harus bolak balik, ini yang membuat lambatnya pemadaman,” katanya.
Hingga saat ini, masih ada beberapa titik api kecil yang masih belum dipadamkan. Namun pihaknya akan terus berusaha memadamkan api tersebut. Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran.
“Diduga kuat, kebakaran terjadi karena gesekan ranting pohon yang kering akibat kemarau panjang. Kami fokus pemadaman, masih ada beberapa titik api yang sedang kami padamkan,” tegasnya.
Sementara, Kepala BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi menuturkan, pihaknya mengirim satu regu untuk membantu memadamkan api di TNBTS.
Ia menyebut, titik api di Blok Bukit Ebeng-ebeng sudah mulai mengecil dan tidak terjadi perluasan.
“Untuk titik api di Gunung Embeng sudah mengecil dan tidak meluas, kami terjunkan satu regu TRC BPBD untuk membantu, semoga segera bisa dipadamkan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di sekitar kawasan wisata Puncak B29 Kabupaten Lumajang, Senin (2/9/2024).
Kebakaran di puncak Gunung Ebeng-ebeng, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang sulit dipadamkan.
Kebakaran hutan tersebut masuk wilayah Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Resor Senduro.
Berdasarkan pantauan PANTURA7.com, api sudah terlihat sejak Minggu sore (1/9/2024) kemarin. Diperkirakan, api membakar pohon jenis cemara dan alang-alang kering. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra