Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Lingkungan · 8 Sep 2024 15:47 WIB

Gelombang Tinggi, Nelayan Lumajang Berhenti Tangkap Ikan


					Akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi di Pantai Dampar tidak bisa melaut. Perbesar

Akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi di Pantai Dampar tidak bisa melaut.

Lumajang, – Akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi di Pantai Dampar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, membuat nelayan tidak bisa melaut.

Banyak kapal kecil yang digunakan nelayan untuk mencari ikan, terparkir dibibir pantai dampar, sembari menunggu cuaca membaik.

Setidaknya, para nelayan sudah 10 hari tidak bisa melaut. Hal ini terjadi akibat tingginya gelombang pantai sejak sepekan terakhir, yang mencapai lebih dari dua meter.

“Ombaknya terlalu tinggi sejak beberapa hari yang lalu. Jadi kami tidak berani melaut sampai nanti cuacanya benar-benar membaik. Untuk sementara kami parkir kapal saja di sini,” kata Rusdi salah satu nelayan di Pantai Dampar, Minggu (8/9/24).

Sambil menunggu cuaca kembali normal, para nelayan ini hanya dapat memperbaiki kapal serta alat tangkapan mereka, mulai dari mesin hingga jaring ikan, sambil memantau perkembangan kondisi gelombang.

“Ya sambil menunggu gelombang mereda, sambil lalu kami perbaiki beberapa peralatan di kapal,” ujarnya.

Dengan kondisi seperti ini, para nelayan tak bisa berbuat banyak. Mereka berharap cuaca kembali bersahabat agar bisa kembali mencari ikan di tengah laut.

Di samping itu, Rustam dan nelayan lainnya mengatakan, sejak cuaca buruk, ada sejumlah nelayan memaksa melaut untuk mencari ikan. Namun hasilnya tidak maksimal, di mana mereka hanya dapat lima kilogram ikan.

“Kalau sebelum cuaca buruk per hari kami bisa menangkap ikan sebanyak 40 kilogram. Tetapi, kalau sekarang terus dipaksa, selain membahayakan pelautnya, untuk mendapatkan ikan juga sangat susah,” katanya.

Untuk diketahui, berdasarkan prediksi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi gelombang tinggi terjadi di sejumlah perairan di Indonesia hingga 12 September 2024. Gelombang tinggi terjadi, di antaranya perairan Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 59 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD

22 November 2024 - 14:22 WIB

Musim Hujan, Pemkot Probolinggo Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

21 November 2024 - 14:13 WIB

Melanggar Aturan, DLH Kabupaten Pasuruan Tutup Saluran Limbah Dua Perusahaan

20 November 2024 - 19:17 WIB

BPBD Lumajang Imbau Masyarakat Waspadai Aktivitas Gunung Semeru

20 November 2024 - 15:54 WIB

Gunung Semeru Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter di Atas Puncak

20 November 2024 - 13:34 WIB

Antisipasi Gangguan, KAI Normalisasi Drainase hingga Siapkan Alat Berat

19 November 2024 - 14:41 WIB

Belum Lengkapi Izin, Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo Rekomendasikan Supermarket Baru Ditutup

18 November 2024 - 18:14 WIB

BMKG Imbau Masyarakat Lumajang Tingkatkan Kewaspadaan

18 November 2024 - 09:43 WIB

Musim Hujan, Sembilan Kecamatan di Kabupaten Pasuruan Masuk Zona Rawan Banjir

16 November 2024 - 20:13 WIB

Trending di Lingkungan