Menu

Mode Gelap
Komposisi Pimpinan DPRD Kabupaten Probolinggo Terbentuk, Gerindra Utus Pendatang Baru Hari Terakhir Libur Maulid, KAI Daop 9 Jember Berangkatkan 10 Ribu Penumpang Bacawagub Jatim Gus Hans Blusukan di Pasuruan, Perkuat Dukungan di ‘Jalur Hijau’ Cegah Balap Liar, Jalur Pantura Probolinggo Akan Dipasang Pita Kejut Miliki 11 Ribu Suara, PKS Kota Probolinggo Optimis Bisa Menangkan Habib Hadi – Zainal Arifin Seperti Era Kerajaan, Petani Lumajang Saling Serang Lawan Tikus

Lingkungan · 8 Sep 2024 15:47 WIB

Gelombang Tinggi, Nelayan Lumajang Berhenti Tangkap Ikan


					Akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi di Pantai Dampar tidak bisa melaut. Perbesar

Akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi di Pantai Dampar tidak bisa melaut.

Lumajang, – Akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi di Pantai Dampar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, membuat nelayan tidak bisa melaut.

Banyak kapal kecil yang digunakan nelayan untuk mencari ikan, terparkir dibibir pantai dampar, sembari menunggu cuaca membaik.

Setidaknya, para nelayan sudah 10 hari tidak bisa melaut. Hal ini terjadi akibat tingginya gelombang pantai sejak sepekan terakhir, yang mencapai lebih dari dua meter.

“Ombaknya terlalu tinggi sejak beberapa hari yang lalu. Jadi kami tidak berani melaut sampai nanti cuacanya benar-benar membaik. Untuk sementara kami parkir kapal saja di sini,” kata Rusdi salah satu nelayan di Pantai Dampar, Minggu (8/9/24).

Sambil menunggu cuaca kembali normal, para nelayan ini hanya dapat memperbaiki kapal serta alat tangkapan mereka, mulai dari mesin hingga jaring ikan, sambil memantau perkembangan kondisi gelombang.

“Ya sambil menunggu gelombang mereda, sambil lalu kami perbaiki beberapa peralatan di kapal,” ujarnya.

Dengan kondisi seperti ini, para nelayan tak bisa berbuat banyak. Mereka berharap cuaca kembali bersahabat agar bisa kembali mencari ikan di tengah laut.

Di samping itu, Rustam dan nelayan lainnya mengatakan, sejak cuaca buruk, ada sejumlah nelayan memaksa melaut untuk mencari ikan. Namun hasilnya tidak maksimal, di mana mereka hanya dapat lima kilogram ikan.

“Kalau sebelum cuaca buruk per hari kami bisa menangkap ikan sebanyak 40 kilogram. Tetapi, kalau sekarang terus dipaksa, selain membahayakan pelautnya, untuk mendapatkan ikan juga sangat susah,” katanya.

Untuk diketahui, berdasarkan prediksi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi gelombang tinggi terjadi di sejumlah perairan di Indonesia hingga 12 September 2024. Gelombang tinggi terjadi, di antaranya perairan Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jalan Amblas Terkena Abrasi, Warga Nekat Melintasi

10 September 2024 - 10:57 WIB

Karhutla, Satwa Liar di Gunung Ebeng-ebeng Lumajang Bermigrasi

5 September 2024 - 17:05 WIB

Abrasi, Jalur Pasirian – Tempursari Terputus

5 September 2024 - 09:43 WIB

Kebakaran Gunung Argopuro Belum Padam, Enam Pendaki Dievakuasi

4 September 2024 - 16:39 WIB

Prediksi BPBD: Angin Gending Bakal Berakhir Pertengahan Oktober 2024

4 September 2024 - 12:32 WIB

Sesar Aktif Ditemukan di Wilayah Pasuruan, BPBD Imbau Warga Tetap Tenang

24 Agustus 2024 - 14:32 WIB

Terdampak Kekeringan, Petani Tiga Desa di Kejayan Pasuruan Gagal Panen

13 Agustus 2024 - 23:28 WIB

Siaga! Kabupaten Probolinggo Mulai Masuk Darurat Kekeringan

11 Agustus 2024 - 20:07 WIB

Kreatif! Cegah Banjir, Warga Kota Probolinggo Buat Biopori

18 Juli 2024 - 10:55 WIB

Trending di Lingkungan